Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Persahabatan dan Omong Kosong

26 Januari 2024   23:57 Diperbarui: 26 Januari 2024   23:58 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usia. Banyak yang percaya bahwa persahabatan hanya akan tumbuh subur di antara orang-orang pada usia yang sama. Penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan di kalangan anak muda yang ingin teman-temannya seumuran atau lebih tua. Masyarakat, terutama generasi muda yang sedang membangun identitasnya di masa remaja,  ingin temannya memiliki minat dan kepedulian yang sama yang sebagian besar berasal dari usia yang sama. Kasus pertemanan dengan perbedaan usia lebih dari 10 tahun jarang terjadi.

Jenis kelamin. Jenis kelamin seseorang karena berbagai alasan (psikologis, sosial, stereotip) mendorong pencarian teman dengan  jenis kelamin  yang sama. Ada yang tidak menyadari bahwa persahabatan beda jenis bisa dibangun dan  tahan lama.   Alasannya jelas dan menyangkut erotisme laten,  sebagai ketertarikan alami antara dua orang yang berlainan jenis.  Ketertarikan  ini bertindak sebagai penghalang untuk mempererat persahabatan. Tentu saja, tidak sedikit kasus orang yang menyatakan bahwa sahabatnya adalah lawan jenis. Secara statistik, lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki yang menyatakan bahwa ada laki-laki di lingkaran pertemanan mereka. Apakah ini berarti sesuatu?

Posisi Budak dan lalim tidak pernah berteman (Platon). Pada faktor ini terdapat kasus dimana dua orang pada tempat yang sama mempunyai kedudukan   jabatan yang berbeda (majikan/manajer -- pekerja/karyawan, orang tua -- anak) sehingga sulit menjalin persahabatan. Bukan tidak mungkin, tapi sulit untuk dipertahankan. Jika persahabatan mendominasi, maka hubungan profesional akan melemah begitu pula dengan pedagogi. Itu sebabnya orang tua tidak bisa berteman dengan anak (juga faktor a). Guru bukanlah sahabat siswa, kedengarannya salah, tetapi ia harus  ramah  (Relasi kekuasaan, bahkan pedagogi).

Ideologi, Bioteori; Yang biasa di sini adalah tentang persahabatan antara orang-orang yang memiliki bioteori dan mungkin ideologi yang sama (politik). Tentu saja, pengecualian tidak dikecualikan, namun homogenitas sosial dan ideologi mendukung persahabatan antara orang-orang dengan latar belakang ideologi yang sama. Hal sebaliknya memerlukan tingkat toleransi yang tinggi dan rasa hormat yang mendalam terhadap keberagaman pihak lain, yaitu  teman. Democritus menekankan bahwa:

Karakter Etos; Mungkin ini adalah kondisi utama yang  perlu dan cukup  untuk persahabatan yang sempurna. Akhlak dan kualitas karakter seorang sahabat menguatkan ikatan persahabatan. Dua posisi  kesamaan menarik kesamaan  dan  ketertarikan berlawanan  tidak meniadakan perlunya faktor ini. Mengapa persahabatan  hanya tumbuh subur di antara pengguna manusia... persahabatan tidak ada di mana kebrutalan dan ketidakadilan terjadi,   (Etienne de La Boetie) dan mengapa  Sedikit waktu telah melarutkan ikatan ucapan jahat, (Isocrates).  

Teman yang menyembunyikan kesalahan kita kurang berguna dibandingkan musuh yang menuduh kita (Apollo );

Epimitium;Kita boleh saja berbeda pendapat dalam hal syarat-syarat persahabatan, namun tidak dalam hal nilai persahabatan,  terutama di zaman sekarang ini, ketika kesendirian yang sedingin es di internet merajalela. Ya, untuk persahabatan, karena  manusia bukanlah sebuah pulau di lautan,   (John Donne).

Jadi, di kota-kota besar yang asing dan di lingkungan yang tidak bersahabat yang menggerogoti emosi manusia dan menghancurkan wajah manusia, manusia terpaksa menemukan dirinya kembali. Untuk menemukan kembali akarnya dan berkomunikasi dengan elemen otentik dari sifatnya. Untuk berubah secara internal, untuk mengubah dan mencintai diri sendiri lagi. Untuk merasakan jauh di dalam dirinya kebahagiaan dari memberi tanpa pamrih dan tergerak oleh detak jantung sesamanya.

Oleh karena itu, dalam diri orang seperti itu, persahabatan dapat tumbuh subur karena berkembangnya persahabatan itu bukan karena hukum dan ketetapan, melainkan hasil dari keinginan orang tersebut untuk tetap tinggal ia menjadi manusia kembali, yaitu keluar dari dirinya sendiri, untuk mencintai. dan yang terpenting adalah membagikan segala sesuatu yang diberikan oleh alam dengan murah hati kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun