Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dewi Lanjar

7 Januari 2024   11:45 Diperbarui: 7 Januari 2024   11:50 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangku, sekarang waktunya telah tiba,
waktu kita bersama akan segera berakhir.
Air mataku mengalir, rasa sakitku luar biasa
matamu berkata: tolong lepaskan aku sekarang!
Dewi Lanjar berbaring tenang di pelukanku,
merasa terlindungi, aman, terlindungi dan hangat.
Mata kami kini bertemu untuk terakhir kalinya,
kami berdua tahu tidak ada jalan untuk kembali.


Sayangku, tidak, kamu tidak seharusnya menderita,
Aku akan diselamatkan, itu adalah tugasmu.
Matamu kini tertutup selamanya,
kau telah menemukannya, istirahat abadi.
Kamu tidak sendirian di negeri asing,
kita terhubung oleh tangan Gaib:
Percayalah, kamu bisa yakin,
kamu akan terus hidup di dalam diriku,
sinar matahariku!

Dan kini Dewi Lanjar bisa melukis bunga...
pernahkah kamu melihatnya?
Saat mereka berjalan di tanah kering dengan kaki basah.
Lumut hati, bisu, semua yang dilukis Dewi Lanjar
saat dia berlari dengan cakarnya yang basah
di tanah yang kering.
Dan cakar  yang basah, apa, kamu tidak tahu?

Lukislah bunga kantil dengan hati-hati di tanah kering.
Ya, hanya perlu memiliki mata batin
untuk melihat semuanya
dan hati yang hangat agar dapat memahaminya.
Siapa pun yang bergaul dengan bunga kantil
akan mendapatkan lebih banyak manfaat
dalam kehidupannya dunianya...

( Karma )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun