Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Cendana

30 Desember 2023   21:09 Diperbarui: 30 Desember 2023   21:14 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Cendana, oh kamu ratu
warnamu, keanggunanmu
dan aromamu begitu manis dan lembut
Di mana lagi ada gambar seperti ini?!

Setiap helai daunmu,
bisa menghiasi meja.
Pertama, seluruh buket dirimu,
Mengaduk kekasih di hati.

Tapi bunga Cendana kecil itu,
disebut bunga Cendana pagar,
mekar secara sederhana dan sendirian
di suatu tempat di sepanjang jalan.

Dia juga bunga Cendana kecil
tapi itu tidak sampai padamu.
Anda terus-menerus dibesarkan kembali
dia hanya memiliki sinar matahari.

Cahaya bulan mewarnainya dengan warna perak
setiap bunga lembutmu,
mereka yang berada di bawah sinar matahari cerah,
bersinar dalam warna yang paling indah.

Bahkan dalam kilauan perak ini
orang akan melihat rahmatmu,
kecantikanmu, percayalah
tetap berlaku sepanjang waktu.

Luangkan waktu dan lihatlah.
Tidak ada satupun yang sama.
Setiap bunga itu unik,
Dia tidak pernah digambar seindah ini.

Banyak artis yang menginginkannya
menciptakan kembali rahmat,
tapi apa yang ditunjukkan bunga Cendana itu
biarlah tangan Tuhan yang membentuknya seperti itu.

Spesies mereka ada; banyak dan tanpa nomor,
berbeda dalam bentuk dan warna,
aroma mereka luar biasa.
Mereka membawakan kita sebuah tanda
dari sungai  sampai ke lembah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun