Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Manungsa Mung Ngunduh Wohing Pakarti

28 Desember 2023   18:28 Diperbarui: 29 Desember 2023   17:12 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, kita dapat mengatakan  karena etimologinya dari bahasa Latin conscientia, berasal dari cum, dengan, dan scientia, pengetahuan,  ini mengacu pada pengetahuan tertentu dengan,  sehingga kesadaran mengetahui sesuatu dengan menyadari  seseorang mengetahui. Para filsuf juga menyebut kesadaran diri,  yakni bagaimana rasanya berada di dalam cita kita sendiri.

Kesadaran adalah pengetahuan yang kita miliki tentang diri kita sendiri dan segala sesuatu di sekitar kita. Dengan demikian, kita menyadari berbagai hal, seperti manusia, pohon, burung, dan sejumlah benda di sekitar kita, serta karakteristiknya seperti bentuk, tekstur, atau warna, dan kejadian terkait seperti daun-daun yang berguguran.

Namun terkadang kita juga menyadari diri kita sendiri, karakteristik kita, dan peristiwa yang terjadi dalam diri kita. Kita memperhatikan jika kita merasa tidak nyaman atau memikirkan apa yang harus kita lakukan keesokan harinya. Sekarang, kesadaran diri adalah pengenalan akan kesadaran itu, ini adalah pengalaman yang kita miliki tentang diri kita sendiri.

Kesadaran selain untuk merefleksikan sesuatu, juga mampu merefleksikan dirinya sendiri, dan inilah yang kita sebut kesadaran diri, yaitu pengetahuan yang kita miliki tentang diri kita sendiri. Dengan kata lain, itu adalah kemampuan yang kita miliki untuk melihat ke dalam diri kita sendiri, dan kemampuan untuk mengenali diri kita sebagai individu yang terpisah dari lingkungan dan individu lain.

Apa yang kita sadari ketika kita sadar akan diri kita sendiri; Kesadaran diri adalah salah satu fitur paling menakjubkan dari pikiran kita. Ini adalah perasaan  pengalaman kita terkait dengan diri jasmani, sebagai satu kesatuan: diri . Pada prinsipnya, ini pada dasarnya adalah pengalaman pribadi, ketika kita sadar akan diri kita sendiri, kita sadar akan diri .

Dengan diri kita mengidentifikasi kepribadian kita dan ciri mendasarnya adalah kesadaran akan identitas pribadi diri sendiri.

Kita dapat memahami diri sebagai substansi yang berpikir dan oleh karena itu sebagai entitas yang permanen dan otonom (Descartes); sebagai aliran keadaan atau peristiwa mental yang selalu berubah (Hume); sebagai subjek pengetahuan dan kesadaran (Kant); dan sebagai pola tindakan (dilakukan oleh kesadaran tubuh) dan bukan sebagai subjek (Sartre). Meskipun kita tidak yakin tentang apa yang kita sadari ketika kita sadar akan diri kita sendiri, kita bisa mengetahui bagaimana kita memanifestasikan diri kita (Kant).

Kenali dirimu sendiri (Gnothi Seauton" atau "know thyself"); Tepatnya, ketika kita berbicara tentang pengetahuan diri, yang kita maksud adalah cara kita memanifestasikan diri kita, suatu jenis pengetahuan tertentu, umumnya bersifat emosional atau psikologis. Bidang pengetahuan diri yang paling penting dalam hidup adalah bidang yang berkaitan dengan inti psikologis batin dari diri. Misalnya, tipe orang seperti apa yang biasanya membuat kita tertarik dalam percintaan; Apa bakat kita dalam pekerjaan;  Pola perilaku sulit apa yang kita tunjukkan dalam hubungan;  Bagaimana kita bereaksi terhadap kritik;  Bagaimana kita menanggapi kritik;  Apakah kita menghadapinya;  dengan frustrasi;  Selera seperti apa yang kita miliki;  Bisakah kita membedakan antara emosi sekilas dan pikiran kita yang lebih rasional; Apollo

Jika kita dapat menanggapi permasalahan ini dan permasalahan lainnya dengan cara yang kuat, maka kita dapat membicarakan diri kita sendiri dengan tingkat pengetahuan diri yang memadai.

Kita mempunyai kebutuhan untuk mengenal diri kita sendiri. Citra yang kita miliki tentang diri kita sendiri adalah sudut pandang kita saat ini yang sangat pribadi. Citra orang lain tentang kita berbeda-beda, tapi itu juga sudut pandang pribadi mereka. Sekarang, kita bukanlah satu atau yang lain, kita lebih dari itu: kita adalah manusia yang hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun