Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gayatri Rajapatni

19 Desember 2023   22:53 Diperbarui: 20 Desember 2023   00:01 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada lagi keluhan, cukup tangisnya;
Hati sedih ini hancur karena air mata;
Dan jadilah seperti medan perang,
Dimana pengkhianatan sang kekasih --
Di bawah pedangnya dengan kilat mematikan --
Letakkan semua kegembiraan muda dan perkasa
Mati, bermandikan darah mereka.
Dan di antara batu-batu ramahmu
Itulah jiwa kriminal penipu Majapahit,
Di tanahmu yang sunyi, hai penipu yang ganas!
Gayatri Rajapatni  tertidur;


Saat di laut kaki tangan,
Di cakrawala memudar
Layar putih kelambu emas.
Gayatri Rajapatni  tidur. Kaum melankolis merah jambu
Gayatri Rajapatni  di bawah air mata,
Jadikan wajah cantiknya Majapahit.
Dan di lengannya yang hilang, dengan perhiasan barbar,
Kupu-kupu bayangan safir bergetar,
Apa yang diproyeksikan oleh pohon cemara
Di malam tanpa rembulan
Surga telah mengenakan perlengkapan pelindungnya yang paling kaya
Emas dan perunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun