Ketika aku bangun
aku terkejut dengan gambaran yang hilang
Pohon yang sama di pagi hari
dan di selokan
burung yang meminum anggur
semua berubah menjadi emas hari itu.
Kita hidup,
yang meragukannya,
pohon salam, burung, air
dan aku, yang melihat dan haus.
Pertama  fajar yang gemetar dan samar-samar,
seberkas cahaya gelisah yang membelah lautan;
kemudian ia berkilau, tumbuh, dan mengembang
dalam ledakan kejernihan yang menyala-nyala
Cahaya terang adalah kegembiraan,
bayangan menakutkan adalah kesedihan.
Oh! Di malam kelam jiwaku,
kapan fajar menyingsing?
Jalan semut di bawah langit,
muara yang memberimu kata-kata bercahaya,
matahari terbenam yang kau mainkan dengan hujan.
Kenapa kamu lupa?
"Kenapa kamu tidak ingat apa pun?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H