Bengawan Solo, riwayatmu
Ibu kota suku kata air,
ayah bapa bangsa, engkaulah
rahasia keabadian
pembuahan,
sungai jatuh menimpamu bagaikan burung,
putik sewarna api menutupimu,
batang-batang besar yang mati memenuhimu dengan wewangian,
bulan tidak mampu menjagamu atau mengukurmu.
Bengawan Solo, kau penuh dengan sperma hijau
bagaikan pohon pernikahan, kau keperakan
karena mata air liar,
kau memerah karena hutan,
biru di antara bulan batu,
mengenakan uap besi,
lambat seperti jalur planet.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!