Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Burung Kenanga

12 Desember 2023   12:21 Diperbarui: 12 Desember 2023   12:33 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seekor burung kenanga yang sabar dan pendiam,
saya lihat di tanjung kecil di mana ia
sendirian,
saya melihat bagaimana menjelajahi
ruang kosong yang luas di sekitarnya,
ia meluncurkan, satu demi satu, filamen,
filamen, filamen dirinya sendiri.

Dan kamu, jiwaku, di sana di mana kamu menemukan dirimu,
dikelilingi, terpisah,
di lautan ruang yang tak terukur,
bermeditasi, berpetualang, melemparkan dirimu sendiri,
berusaha menghentikan bola-bola
yang menghubungkannya,
hingga jembatan yang kamu perlukan telah diletakkan,
hingga jangkar ulet tersisa, tunggu
sampai jaring laba-laba yang kau keluarkan
tersangkut entah kemana, wahai jiwaku
.

Seekor burung kenanga datang, ketika angin melintasi kesunyian kita,
saya menemukan setangkai bunga mawar di hutan,
menyebarkan bunga tak berdaunnya di sudut-sudut lembab,
menghiasi gurun dan arus deras.
Kelopak bunga ungu yang berjatuhan di atasnya
membuat air hitam semakin ceria dengan warnanya;
Di sini Seekor burung kenanga bisa datang untuk menyegarkan bulunya
dan merayu bunga yang menghiasinya dengan kerendahan hati.
Cinta! Jika orang bijak bertanya mengapa
jimat-jimat ini terbuang sia-sia di antara langit dan bumi,
katakan pada mereka, sayangku, bahwa jika mata dibuat untuk melihat,
maka keindahan adalah satu-satunya penjelasan keberadaan:


Mengapa, menjadi saingan keindahan?
Tidak pernah terpikir olehku untuk bertanya, aku tidak pernah tahu:
tapi dalam ketidaktahuanku yang sederhana, aku mengira
Pencipta tertinggi yang sama yang membawaku
telah membawamu dalam ikatan cinta;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun