Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Moksa di Kaki Gunung Lawu

11 Desember 2023   10:35 Diperbarui: 11 Desember 2023   10:40 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moksa di Kaki Gunung Lawu

Wahai alam, aku tidak bercita-cita
menjadi yang tertinggi di paduan suaramu,
atau menjadi meteor di langit
atau komet yang bisa naik begitu tinggi,
tapi hanya angin sepoi-sepoi yang bisa berhembus
di antara alang-alang di tepian sungai.
Beri aku tempat yang paling terpencil,
di mana aku bisa menjalankan perlombaan udara.

Di  rumput sawah yang terpencil dan sepi,
izinkan aku berbisik di atas alang-alang,
atau di hutan dengan suara dedaunan
berbisik saat malam yang tenang tiba,
karena pertama-tama aku akan menjadi anak
dan muridmu di hutan liar
daripada raja manusia,  di tempat lain,

Dan budak kekhawatiran yang paling berdaulat,
karena aku lebih memilih momen fajarmu saja
daripada berbagi sepanjang tahun di Surakata  malang itu.
Beri aku untuk melakukan pekerjaan yang tenang
dan biarkan itu berada di sisimu.

Kita tidak dapat melupakan langkah sehari-hari
di Lembah Kehidupan
berkaitan dengan langkah angin
tetapi   dengan langkah serangga terkecil
yang berpenampilan seperti burung condor yang terbang tinggi
tetapi   dengan ulat
yang menjerit derasnya sungai.
tapi   dengan keheningan danau
dengan kehadiran raja Brawijaya V
ditambah   dengan kerendahan hati pudar.
Dapatkah hutan menyangkal pohon yang kesepian?
Bisakah batu yang sendirian itu menyangkal buruannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun