Aku sangat bosan tanpa senyumanmu,
Yang tak lebih manis, percayalah.
Aku ingat matamu,.
Membuka pintu hati terkunci.
Aku sangat merindukan matamu. Matamu
terbuat dari kaca kristal.
Mereka mencerminkan seluruh jiwaku,
Ada dingin dan ada kehangatan di dalamnya.
Kosong banget, sedih di rumah,
Aku ingat matamu, aku rindu kamu,
Perpisahan ibarat koma
Bagaikan runtuhnya takdirku.
Dalam keheningan meter persegi
Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya
Setelah menempuh jarak berkilo-kilometer
Berteriak dan berpelukan.
Aku ingat matamu, aku akan menyalakan lilin di sekitar rumah
Biarkan bayang-bayang tarian bedoyo ketawang,
Biarkan malam mengingatkanmu
Tentang aku, atau lebih tepatnya tentang kita.
Jangan bersedih dan jangan bersedih,
Dan belilah tiket kereta Argo Wilis untuk pulang.
Aku merindukanmu, kembalilah
dan kembalikan cahaya pada jiwaku.
Aku ingat matamu, Kapan aku bisa bertemu denganmu?
Karena aku rindu kamu.
Dan aku mencintaimu, aku tidak akan menyembunyikannya,
Takdir menginginkannya seperti itu.
Aku ingat matamu,
senyummu, dan kata-katamu.
Dan bagaimana cara mendekatkan waktu pertemuan?
Kepalaku berputar karena kesedihan.
Baik siang maupun malam berlalu,
Tak kuhadirkan dirimu,
Aku ingat matamu, matamu yang terkasih
Mereka memandangku dari gambar.
Aku sedih, aku merindukanmu
aku berdoa semoga waktu berlalu,
aku bermimpi segera bertemu,
agar matahari cinta tak terbenam.
Aku baru saja melihatmu,
Kini ada jarak lagi diantara kita.
Aku sangat merindukanmu, aku ingat matamu
Dan isak tangisku tetap ada.
Aku ingin segera bertemu denganmu,
Jangan biarkan kamu pergi sebentar.
Dan ini disebut cinta.
Entah kenapa, tidak ada obatnya.
Menjalani satu hari tanpamu adalah selamanya.
Aku tidak tahu kamu dimana, ada apa denganmu.
Waktu semakin berkurang.
Segerombolan pesan teks beterbangan.
Aku ingat matamu, saat kamu tidak ada.
Aku terburu-buru mencari waktu  jarum jam.
Melihatmu pergi dengan tatapan sedih,
Kebosanan kembali memutar roda.
