Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Diskursus Sosilogi Fenomenologis (6)

1 November 2023   13:36 Diperbarui: 2 November 2023   18:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosiologi Fenomenologis (6)

Diskursus Sosiologi Fenomenologis (6)

Georg Simmel (1858-1918, Jerman) lahir di Berlin dan menerima gelar doktor pada tahun 1881. Georg Simmel adalah keturunan Yahudi dan terpinggirkan dalam sistem akademik Jerman. Baru pada tahun 1914 Simmel mendapat penunjukan akademis tetap, dan penunjukan ini dilakukan di Strasbourg, jauh dari Berlin. Terlepas dari permasalahan ini, ia banyak menulis tentang sifat perkumpulan, budaya, struktur sosial, kota, dan ekonomi. Tulisan  Georg Simmel dibaca oleh Durkheim dan Weber, dan Simmel memberikan kontribusi besar terhadap sosiologi dan kehidupan intelektual Eropa pada awal abad ini. Salah satu tulisannya yang paling terkenal adalah "The Metropolis and Mental Life" (1903) dan bukunya yang paling terkenal adalah The Philosophy of Money (1907). Ide Simmel sangat berpengaruh pada Marxis Georg Lukacs (1885/1971) dan tulisan Simmel tentang kota dan uang kini digunakan oleh sosiolog kontemporer.

Jika Max Weber mendefinisikan dunia sosial sebagai dunia tindakan sosial, dengan tujuan sosiolog mengembangkan pemahaman tentang bagaimana individu bertindak, teorinya adalah salah satu cikal bakal beberapa pendekatan interaksi. Bagi Max Weber, setiap tindakan sosial mempunyai makna yang terkait dengannya, dalam arti  individu tidak bertindak sebagai robot atau robot, atau berdasarkan naluri atau rangsangan.

Beberapa tindakan yang dilakukan oleh individu bersifat terkondisi atau otomatis, namun sebagian besar tindakan yang dilakukan individu adalah mempertimbangkan suatu situasi, memikirkan cara mendekati situasi tersebut, merenungkan tindakan yang mungkin dilakukan orang lain, dan bertindak sedemikian rupa sehingga individu dapat melakukan hal tersebut. berpikir yang terbaik akan mencapai tujuannya. Ini mungkin seluruhnya merupakan proses yang dilakukan secara sadar, namun untuk dianggap sebagai tindakan sosial, harus ada makna yang terkait dengan tindakan tersebut. Tugas sosiolog adalah mencoba melihat bagaimana orang menafsirkan dan mengaitkan makna pada situasi tersebut.

Perhatikan situasi pekerja dalam suatu pekerjaan sebagai contoh. Marx berasumsi  situasi pekerja secara struktural ditentukan untuk bertentangan dengan situasi pemberi kerja. Namun para pekerja mungkin menerima otoritas dan struktur kekuasaan dalam situasi ketenagakerjaan, mungkin karena mereka perlu menghidupi diri mereka sendiri dan keluarga mereka, dan ingin menciptakan kehidupan yang cukup nyaman bagi diri mereka sendiri.

Mereka mungkin mempertimbangkan situasi mereka dan memandang penerimaan terhadap struktur organisasi tempat mereka bekerja sebagai pilihan terbaik. Artinya, dominasi dalam suatu struktur organisasi boleh dipandang sah, sehingga terdapat otoritas yang rasional-legal. Jika situasi ketenagakerjaan menjadi tidak dapat ditoleransi, hal ini dapat menciptakan perjuangan yang lebih aktif, mungkin dengan bergabungnya para pekerja untuk membentuk serikat pekerja. Namun Weber berpendapat  hal tersebut tidak serta merta menghasilkan hasil. Sebaliknya, sosiolog harus mengevaluasi setiap situasi melalui sudut pandang para aktor, untuk menentukan makna apa yang mereka ambil dari situasi tersebut, bagaimana mereka menilai alternatif-alternatif, dan bagaimana mereka memutuskan untuk bertindak (atau tidak bertindak).

Georg Simmel dipengaruhi oleh Hegel dan Kant dan mengembangkan analisis sosiologis dengan gagasan serupa dengan tiga penulis klasik besar. Ketika Simmel membahas struktur sosial, kota, uang, dan masyarakat modern, pendekatannya mirip dengan pendekatan Durkheim (individu dan masyarakat), Weber (rasionalisasi), dan Marx (alienasi).

Simmel menganggap masyarakat sebagai perkumpulan individu yang bebas, dan berpendapat  masyarakat tidak dapat dipelajari dengan cara yang sama seperti dunia fisik, yaitu sosiologi lebih dari sekadar penemuan hukum alam yang mengatur interaksi manusia.

"Bagi Simmel, masyarakat terdiri dari interaksi antar individu, dan sosiolog harus mempelajari pola dan bentuk asosiasi ini, daripada mencari hukum sosial". Georg Simmel menganalisis perilaku individu "karena beberapa keputusan penting dibuat pada tingkat individu, di antara 'atom-atom masyarakat', yang dapat menimbulkan dampak di seluruh bangsa". Penekanan Simmel pada interaksi sosial pada tingkat individu dan kelompok kecil, dengan kajian interaksi tersebut menjadi tugas utama sosiologi, membuat pendekatan Simmel berbeda dengan pendekatan para penulis klasik, khususnya Marx dan Durkheim.

Upaya Georg Simmel untuk mengintegrasikan analisis tindakan individu dengan pendekatan strukturallah yang membuat tulisannya menarik perhatian kontemporer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun