Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Diskursus Budaya (1)

30 Oktober 2023   08:23 Diperbarui: 30 Oktober 2023   15:05 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama dan kepercayaan tidak terpisah dari budaya lain, namun berubah seiring dengan itu. Urbanisasi sering dikaitkan dengan sekularisasi, yang berarti berkurangnya peran agama, namun tidak ada hubungan universal antara kedua fenomena ini. Faktor terpenting yang berkontribusi terhadap sekularisasi mungkin adalah pemikiran ilmiah dan individualisasi, yang memang ada hubungannya dengan urbanisasi. Meskipun sekularisasi tampaknya terus berlanjut terutama di negara-negara barat pasca-industri seperti Finlandia, agama masih merupakan faktor budaya yang signifikan dan terus berkembang dalam perspektif global. Situasi terkini mengenai agama dan kepercayaan di Finlandia baru-baru ini dipetakan dalam publikasi pusat penelitian.  

Saat mengajarkan tentang perubahan budaya, Anda dapat menggunakan sumber sejarah. Misalnya, Anda bisa menggunakan kumpulan kearifan rakyat Kustaa Vilkuna yang disebutkan di atas, atau seni religi dalam pendidikan visual. Di sisi lain, pentingnya seni visual, misalnya dalam Yudaisme dan Islam, tidak begitu penting karena adanya larangan ilahi terhadap gambar. Dalam agama-agama tersebut, pelarangan gambar dapat dilihat secara kongkrit, misalnya di sinagoga atau masjid tidak ada lukisan atau gambar yang mewakili manusia sehingga tidak boleh ada yang salah mengira  gambar itu mewakili Tuhan. Kata tuhan memang sering muncul baik dalam agama maupun dalam doa-doa mereka, namun di luar doa, setidaknya dalam Yudaisme, kata tersebut biasanya diganti dengan beberapa sinonim, seperti tuan atau yang maha kuasa.

Dalam pengajaran tentang kebudayaan masa kini, dapat diterapkan metode etnografi para antropolog, seperti observasi dan wawancara. Misalnya, observasi, konseptualisasi, dan analisis aktivitas sekolah sendiri merupakan tugas belajar yang bermakna untuk semua tahapan pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun