Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku di Sana Sekarang

29 Oktober 2023   16:55 Diperbarui: 29 Oktober 2023   16:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku di sana sekarang

Aku akan menghilangkan rasa bersalahnya terlebih dahulu.
Aku akan menghilangkan kata-katanya lalu
dan akhirnya semua peran
pakaian demi pakaian
seperti banyak lapisan pakaian di hadapan seorang kekasih;

celana dalam yang membentuk
genangan di sekitar mata kaki.
Bukankah aneh kalau kamu tidak mendandani seseorang lagi
dengan semangat yang sama
seperti saat kamu
membantu pakaian itu jatuh dari badan
hingga membentuk tumpukan di lantai.

Sesaat di masa lalu, aku di sana sekarang
Satu kaki di masa kini dan satu kaki di masa lalu, di mana sekarang, di mana sekarang
Terjebak di masa lalu, terjebak di masa kini, namun di manakah masa depan
Itu tepat di depan sana dariku, aku bisa melihatnya, tapi aku tidak bisa menyentuhnya

Jangan sekarang, belum, dulu harus ada perubahan
Aku harus menjadi diriku agar masa depan bisa eksis
Aku harus ada sebagai diriku dan bukan sebagai orang lain, bukan sebagai pemenang
Eksteriorku bukan aku. Batinku belum utuh, isi perutku sudah lama rusak.
Untuk menyembuhkannya butuh sesaat, sedetik, tapi untuk mencapai momen itu butuh keabadian
Berapa lamakah keabadian itu? Ketika setiap detik terasa seperti sakit dan setiap menit terasa seperti sakit seumur hidup

Kapan aku akan menjadi aku? Kapan diriku yang lama tidak ada lagi?
Kapan saya akan terlahir kembali?
Kapankah aku akan menjadi burung phoenix, yang tersisa dari ketiadaan, dari tanah dan abu
Ketika lahir dan batinku seakan bekerja secara simbiosis
Kapankah aku tidak lagi terjebak di masa lalu dan mengenali masa depan yang menjadi milikku?
Saatnya adalah sekarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun