Jenis ateisme lain yang sangat berbeda adalah yang dilakukan oleh astronom kerajaan Inggris Martin Rees menyatakan bahwa, meskipun ia mengakui dirinya sebagai seorang ateis, "Saya dididik dalam tradisi Gereja Anglikan dan itu adalah, 'kebiasaan saya'. suku'. Saya menganggapnya sebagai suatu kehormatan untuk menemukan diri saya tenggelam dalam tradisi musik dan estetika yang indah dan saya melakukan segala yang mungkin untuk melestarikannya."Â
Bagi filsuf Swiss Alain de Botton, yang menyangkal keagungan terbesar agama, yaitu keberadaan dunia supernatural, ia memberikan nilai pada ritual-ritualnya, dan bagi ahli primata Frans de Waal, agama berguna karena membantu "memperkuat norma-norma moral" dan menyatukan masyarakat dengan etika yang sama, diawasi oleh Tuhan yang mahakuasa. Menurut  esai The Future of Religion ia membela 'humanisme sekuler' yang menghormati keyakinan orang lain tanpa meninggalkan analisis rasional terhadap realitas. Bagi Giner, agama adalah bagian dari sifat manusia dan kami tidak punya bukti bahwa hal itu akan berubah. "Tidak ada bukti atau tanda serius bahwa agama akan lenyap." Dan ada banyak cara untuk hidup tanpa Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H