- Wahai ibuku, ibu pertiwi tersayang,
- kenapa kamu menangis begitu memilukan, begitu manis?
- Beo dan Garuda, dan kamu, burung terkutuk,
- di kuburan siapa kamu bersuara jelek sekali di sana?
Â
- Oh, aku tahu, aku tahu, kamu menangis, ibu,
- berhenti menjadi budak ditanah airku
- tutup mulutmu itu suara sucimu, ibu,
- adalah suara tanpa bantuan, suara di padang gurun.
Â
- Menangis! Di sana dekat kota IKN
- menonjol, Â melihat, tiang gantungan hitam,
- dan putramu yang satu,Nusantara,
- tergantung padanya dengan kekuatan yang mengerikan.
Â
- Burung gagak bersuara jelek dan menakutkan,
- anjing dan serigala melolong di ladang,
- orang tua berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh,
- wanita menangis, anak-anak menjerit.
Â
- Musim kemarau menyanyikan lagu jahatnya,
- angin puyuh mengejar duri di sawah ladang,
- dan panas, dingin, dan beku, dan menangis tanpa harapan
- mereka membuatmubersedih hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!