Bumi, ibu kita, dan kekayaan manisnya
Tak bisakah setidaknya mencerahkan kesedihanmu?
Lihat betapa cantiknya dia; dan melihat musim panas yang kemerahan,
Anak yang hilang dari harta cemerlang putra matahari
Yang datang, pencinta subur budaya bahagia,
Memvariasikan kehijauan seragam musim semi;
Lihatlah aprikot muncul di bawah mata langit yang indah,
Buahnya membulat, lembut dan pirang seperti madu;
Lihatlah warna ungu dari bunga-bunga yang menghiasi pohon persik.
Beritahukan kepada kita kecemerlangan buah-buahan yang disiapkannya untuk kita
Terkadang lebih menyenangkan, dan alam terpuaskan,
jika kita tidak memiliki patung emas Â
yang memegang obor menyala di tangan kanannya
untuk menerangi pesta malam,
atau rumah yang bersinar dengan emas dan berkilau dengan perak,
atau sitar yang bergema di bawah. panel berlapis emas,
bisa bersama teman-teman, berbaring di rerumputan lembut,
dekat sungai, di bawah dahan pohon besar,
dengan senang hati memanjakan tubuh,
apalagi saat waktu tersenyum dan musim hujan
mempercantik padang rumput hijau dengan seribu bunga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H