Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu Bumi

18 Oktober 2023   23:25 Diperbarui: 18 Oktober 2023   23:36 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bumi, ibu kita, dan kekayaan manisnya
Tak bisakah setidaknya mencerahkan kesedihanmu?
Lihat betapa cantiknya dia; dan melihat musim panas yang kemerahan,
Anak yang hilang dari harta cemerlang putra matahari
Yang datang, pencinta subur budaya bahagia,
Memvariasikan kehijauan seragam musim semi;
Lihatlah aprikot muncul di bawah mata langit yang indah,
Buahnya membulat, lembut dan pirang seperti madu;
Lihatlah warna ungu dari bunga-bunga yang menghiasi pohon persik.
Beritahukan kepada kita kecemerlangan buah-buahan yang disiapkannya untuk kita

Terkadang lebih menyenangkan, dan alam terpuaskan,
jika kita tidak memiliki patung emas  
yang memegang obor menyala di tangan kanannya
untuk menerangi pesta malam,
atau rumah yang bersinar dengan emas dan berkilau dengan perak,
atau sitar yang bergema di bawah. panel berlapis emas,
bisa bersama teman-teman, berbaring di rerumputan lembut,
dekat sungai, di bawah dahan pohon besar,
dengan senang hati memanjakan tubuh,
apalagi saat waktu tersenyum dan musim hujan
mempercantik padang rumput hijau dengan seribu bunga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun