Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Korupsi

15 Oktober 2023   19:05 Diperbarui: 15 Oktober 2023   19:15 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korupsi, dengan alasan dan kurangnya kesadaran sosial
Kurangnya pendidikan, budaya dan nilai-nilai moral dan pribadi
Memerintah impunitas, tanpa keadilan, tanpa penjara , maupun penjahat
Konsentrasi kekuasaan penguasa, tanpa hukum, atau pengadilan
Gaji pejabat setinggi langit, momok bagi penjahat
Rumah sebagai penjara bagi koruptor, penuh kenyamanan
Bagi orang malang, jeruji penjara berkarat dengan
jendelanya Korupsi bahkan merasuki jiwa, makhluk kejam dan keji

Yudas Iskariot, yang menjual nabi Isa, menyalibnya dalam nafsunya
Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya, demi segenggam lentil dalam keputusasaannya
Ada yang mengatakan bahwa sedikit saja harus dicuri, demi kepuasan mereka
Dari jauh zaman dan sejak dahulu kala, dengan tradisinya yang mengerikan
Kebobrokan dan ketidakjujuran, korupsi adalah monster profesi
Totalitarianisme, fasisme, komunisme, demokrasi tanpa kecuali
Korupsi, saluran pembuangan dan tempat pembuangan sampah, perampokan tanpa belas kasihan  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun