Darahku dilepaskan untuk membentuk tubuhmu.
Jiwaku terbagi untuk membentuk jiwamu.
Dan ada sembilan bulan dan itu semua merupakan penderitaan
karena siang hari yang gelisah dan malam yang tidak bisa tidur.
Dan pada saat melihatmu, aku kehilanganmu senja berhala.
Apa warna matamu, rambutmu, bayanganmu?
Hatiku yang merupakan buaian yang diam-diam menjagamu,
karena mengetahui bahwa kamu ada dan membawaku dalam hidup,
akan terus mengguncangmu hingga akhir zamanku.
Aku tidak bisa menemukan diriku sendiri
dan sekarang aku tertidur di dalam kegelapan,
merasakan malam di setiap sudut,
dan aku tidak bisa menjadi bumi, atau esensi, atau harmoni,
yang merupakan buah, suara, ciptaan, alam semesta.
Jangan berkecil hati dan lamban, mengubah
segala hal yang menyakitkan menjadi pertanyaan.
Dan aku berkeliaran di sekitar tembok diriku yang tuli
menunggu saat untuk menemukan bayanganku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H