Saat kita jatuh cinta, emosi menjadi lebih berpengaruh, yang tentunya memengaruhi keputusan kita. Berbagai penulis mengusulkan emosi dapat dikendalikan, namun pengaturan diri ini bergantung pada pematangan korteks prefrontal, tempat korteks orbitofrontal tersebut berada.Â
Wilayah ini matangnya terlambat, dan pada masa remaja belum sepenuhnya terbentuk, yang menjelaskan perilaku khas pada tahap kehidupan ini, di mana pengambilan keputusan Ini adalah hal yang sangat penting. proses yang rumit dan menjadi perhatian khusus bagi orang tua.
Namun peran apa yang dimainkan emosi dalam proses pembelajaran ini, dan khususnya saat mengambil keputusan?Â
Pilihannya tidak selalu jelas, dan dalam hal ini, konsep Somatika akhirnya memungkinkan kita memberikan entitas pada emosi sebagai panduan dalam mengambil keputusan.Â
Penanda somatik adalah perasaan yang dapat muncul sebagai intuisi ketika kita merasa ragu-ragu (misalnya, Anda tidak tahu mengapa, tetapi Anda memiliki "perasaan" aneh sebelum melewati jalan dan memutuskan untuk mengambil jalan berikutnya), dan itu membantu kita. putuskan opsi mana yang paling bermanfaat bagi kepentingan kita.Â
Intuisi ini dihasilkan dari situasi serupa yang terjadi di masa lalu dan hubungannya, tidak selalu secara sadar, dengan akibat yang ditimbulkannya kepada kita,
Sungguh menenangkan untuk berpikir bahwa kita memiliki mekanisme yang pada akhirnya akan "memperingatkan" kita tentang apa yang terbaik bagi kita. Namun peringatan ini tidak selalu dapat diandalkan, bahkan ada gangguan kejiwaan yang fungsinya telah terdistorsi hingga memperingatkan kita akan bahaya yang tidak ada, seperti fobia dan kecemasan.Â
Untungnya, seiring dengan intuisi ini selalu ada proses rasional yang memungkinkan kita mempertimbangkan pro dan kontra, dan dualitas inilah yang kita gerakkan setiap hari, antara apa yang dikatakan hati dan apa yang dikatakan pikiran.Â
Mungkin inilah yang membuat hidup menarik dan membuat manusia menjadi penguasa nasibnya sendiri, mampu melakukan kesalahan dan, terlepas dari segalanya, terus maju dan mempertahankan harapan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI