Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hakekat Demokrasi Yunani (1)

7 September 2023   18:29 Diperbarui: 8 September 2023   23:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hakekat Demokrasi Yunani (1)

 Apa yang kita sebut demokrasi Yunani adalah sebuah fenomena yang kompleks, apalagi menyebar, yang muncul pada momen-momen berbeda dalam sejarah Yunani, dalam masyarakat dengan kondisi politik dan sosial yang sangat berbeda dan dengan berbagai bentuk konfigurasi. Jadi, meskipun gagasan umum kita tentang demokrasi Yunani mengaitkannya dengan Athena pada abad kelima, lebih khusus lagi dengan masa ketika Pericles memerintah kota tersebut, harus diterima  terdapat spektrum politik yang lebih luas dan bervariasi yang mencakup kota-kota yang jauh. dari Athena sebagai Syracuse atau Megara, dan dapat ditelusuri kembali ke awal abad keenam. Rezim-rezim ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda, memberikan contoh demokrasi pada tingkatan yang berbeda-beda, sampai pada titik dimana masih diperdebatkan apakah rezim-rezim tersebut pada kenyataannya dapat disebut sebagai negara demokrasi.

Kasus paradigmatiknya adalah Syracuse, pada abad ke 5, sebuah kota di pulau Sisilia. Aristotle  menyatakan dalam salah satu bagian Politiknya Syracuse adalah negara demokrasi (sementara di bagian lain ia tampaknya berpikir  Syracuse memiliki campuran pemerintahan oligarki dan demokratis ). Salah satu alasan yang mungkin menjelaskan ketidakjelasan dalam apa yang dipahami sebagai demokrasi adalah fakta  demokrasi tidak muncul disertai dengan teori yang kuat. Demokrasi modern, yang muncul pada abad ke-17 dan ke-18, dalam banyak hal didahului oleh penjabaran teoretis yang mendalam. Demokrasi di Inggris, Perancis dan Amerika tidak dapat dipahami tanpa akumulasi karya teoritis yang mendorong dan mengikuti perubahan sejarah dan sosial.

Berbeda dengan demokrasi Yunani, yang pertama dan terpenting adalah sebuah fenomena sejarah yang muncul dalam konteks perjuangan spesifik yang terkait dengan keadaan tertentu. Karena alasan dan kepentingan yang berbeda-beda, masyarakat memperoleh hak dan partisipasi yang lebih besar, tanpa bisa berbicara tentang suatu gerakan yang berpedoman pada seperangkat prinsip dan cita-cita yang jelas. 

Hal ini bukan berarti tidak ada refleksi teoritis, namun tidak diringkas dalam risalah atau karya khusus, sehingga menimbulkan kekhasan lain: teori demokrasi Yunani tidak banyak dijalankan oleh para penginspirasi atau pengagumnya. Tidak ada Montesquieu atau Kant yang merenungkan ide-ide fundamental demokrasi seperti kebebasan atau otonomi. Refleksi besar mengenai demokrasi yang disampaikan kepada kita berasal dari para penulis yang bahkan merupakan musuh demokrasi,

Fakta ini menyiratkan  tidak ada pandangan yang seimbang dan  kritik tidak dapat diimbangi dengan pembelaan, sebaliknya kita belajar tentang pembelaan secara tidak langsung, sejauh penulis merujuknya dalam serangan mereka. Kini, setelah keluasan dan kompleksitas demokrasi Yunani menjadi jelas, patut dikatakan  objek studi dari sebagian besar penelitian mengenai demokrasi Yunani adalah model Athena dalam bentuknya yang paling matang dan radikal. 

Terdapat studi mengenai konfigurasi demokrasi lain di kota-kota Yunani lainnya, namun studi tersebut hanya dilakukan sesekali dan tidak berasal dari sumbernya sendiri. Kita mengetahui sesuatu tentang diskusi yang dilakukan oleh sumber tidak langsung seperti Thucydides ketika mengulas, misalnya, masyarakat Sisilia dalam konteks yang hanya berkaitan secara tangensial dengan teori demokrasi. Dengan demikian,

Selanjutnya saya ingin memperkenalkan dan menjelaskan sekelompok konsep yang berhubungan dengan demokrasi yang penulis bahas dalam tulisan ini. Konsep-konsep tersebut dapat dilihat sebagai kerangka konseptual teori demokrasi karena kehadirannya yang terus-menerus dalam diskusi. Namun, harus diingat  tidak ada teori demokrasi dalam arti sempit, sehingga penulis yang membahasnya mungkin menggunakan beberapa konsep untuk mencirikannya dan mengabaikan konsep lainnya. Tidak diragukan lagi, gagasan-gagasan ini berfungsi memberi kita gambaran tentang konteks konseptual diskusi.

Istilah ini umum bagi kita dan mungkin karena alasan inilah penjelasan mengenai pemahamannya tidak dapat diabaikan. Namun, kita tidak boleh berasumsi  ketika orang Yunani memikirkan demokrasi, mereka mempunyai pemikiran yang sama seperti kita.

Secara etimologis berarti kekuasaan (kratos) rakyat (demos).Namun beberapa klarifikasi harus dilakukan mengenai setiap komponen. Kekuasaan berarti, dalam konteks Yunani, partisipasi langsung dalam pemerintahan, yaitu menjadi anggota dari beberapa atau semua lembaga peradilan yang dianggap oleh orang Yunani sebagai penguasa kota (termasuk, misalnya, lembaga peradilan). Ini bukan tentang hak untuk memilih penguasa (seperti dalam pengertian kita saat ini), tapi tentang menjadi penguasa (demokrasi langsung). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun