Dan contohnya bisa terus berlanjut. Bisakah kita mengatakan  agama-agama ini adalah "candu masyarakat"? Saya kira demikian; Inilah saatnya agama, yang hakikatnya terdistorsi, menjadi candu bagi masyarakat, melumpuhkan, menundukkan, dan mengasingkan, agama dalam sejarah menjadi banyak sisi gelap.
Tidak diragukan lagi, di banyak agama-agama ini, kurangnya rasa hormat terhadap martabat manusia merupakan bagian dari doktrin mereka, namun dalam kasus lain yang menjadi penafsiran atas doktrin tersebut. Dengan cara ini, kita melihat bagaimana beberapa orang yang mengaku sebagai penganut Islam yang setia mampu membunuh siapa saja yang melintasi jalan mereka dan siapa yang "kafir": mereka harus mati dan mereka menyebut diri mereka sebagai eksekutor Allah. mengatakan agama mereka tidak meminta hal itu, dan mereka menunjukkannya.
Bagaimana pendapat kita mengenai sebuah kelompok agama yang sangat taat kepada pemimpinnya, dan secara fanatik setuju untuk melakukan bunuh diri massal, membunuh anak-anak mereka dan siapa saja yang menolak untuk melakukan bunuh diri? Tragisnya hal itu telah terjadi. Serta seluruh kelompok agama setuju untuk mati secara mengenaskan dalam serangan pembakaran.
Seperti yang dikatakan Paus Fransiskus, ada kejahatan yang dilakukan atas nama Tuhan.
Apa yang harus dipikirkan  ketika pemuka agama memaksakan kebencian terhadap agama lain kepada umatnya yang setia. "Jangan bergaul dengan umat beragama, karena mereka sudah mati di hadapan Tuhan dan merekalah yang membunuhnya (Nietzsche), sebuah slogan dari beberapa pemimpin sektarian. Bukankah ini seperti obat yang terkenal?
Agama ekstrem yang dianggap candu ada yang mengggapnya satanisme. Antitesis dari cinta kepada Tuhan, kebencian yang dibawa hingga batasnya.  Namun sering kali bukan agama yang menjadi candu populer, melainkan religiusitas para pemimpin agama yang menyimpang. Penafsiran agama mereka secara pribadi atau kelompok dipenuhi dengan kebencian, seperti dalam kasus orang-orang yang membunuh "orang-orang kafir" atas nama Tuhan.  Tapi kita melihat  sebagian besar agama. Terlepas dari monoteisme atau politeisme mereka, mereka mengajarkan cinta kasih terhadap sesama, dan dengan demikian kita tidak dapat menerima pernyataan tegas Marxis  agama adalah candu bagi masyarakat. Sebaliknya, agama adalah obat dan makanan spiritual Masyarakat justru menjadi Candu.
Apakah benar agama menanamkan kepedulian terhadap keluarga, masyarakat, anak-anak, orang sakit dan orang tua, dan bahkan rasa hormat terhadap orang mati. Mereka meminta penghormatan terhadap segala sesuatu yang diciptakan, dan menggunakannya untuk kehidupan dan bukan untuk kehancuran yang masuk akal pada gagasan Karl Marx, Friedrich Nietzsche, Sigmund Freud, bahkan Richard Dawkins.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H