Dengan demikian, semua kebebasan manusia terpotong di akarnya. Individu dikorbankan kepada masyarakat, warga negara dikorbankan kepada Negara, yang memaksakan kepadanya kesesuaian yang paling absolut antara gagasan, kehendak, dan perasaan. Dapat dimengerti bahwa Marx mengejek: "Staf Umum kebebasan tahun 1848 yang tak terelakkan: kebebasan pribadi, kebebasan pers, kebebasan berbicara, berserikat, berkumpul, mengajar, kultus, dll". Dapat dimengerti bahwa generasi sekarang dikorbankan untuk kebahagiaan konyol di masa depan. Manusia, yang sepenuhnya terasing dari keunggulan alaminya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H