Pemikiran transenden, kemudian, sebagai hermeneutika Existenz mirip dengan "membiarkan-berbohong-di depan-kita dan juga-menanggapi-serius" Heidegger; Pikiran transenden mempengaruhi sejenis seinlassen di mana Keberadaan makhluk muncul, bahkan ketika ini adalah "momen menghilang" yang tidak pernah bisa diperbaiki. Namun, jika transendensi sebagai kemungkinan dinamis dari pemikiran tidak hadir, pemikiran tidak lagi secara refleks menampilkan dirinya pada apa yang muncul dalam dirinya sendiri, dan direduksi menjadi kognisi belaka.
Oleh karena itu, baik bagi Jaspers maupun Heidegger, esensialitas sosok puitis atau metafora sebagai bahasa utama Transendensi atau Wujud, dalam pertimbangan puisi, tidak pernah dapat ditetapkan sebagai objek, dan puisi adalah satu-satunya bahasa yang tepat . metafisika kegagalan. Bahasa sandi adalah bahasa das Zwischenreich ; satu-satunya simbol yang sesuai dengan situasi manusia "antara" bumi dan sorga  wilayah yang dikenali melalui "menatap ke atas";  satu-satunya ukuran yang dapat mengkomunikasikan realitas Transendensi dalam bentuk panggilan untuk melampaui. Mari kita melihat dengan hati-hati sekali lagi pada sifat sandi, dan dengan demikian interpretasi Jaspers tentang sandi untuk Tuhan.
Pada membaca angka dan intuisi. Â Seperti yang pernah ditunjukkan oleh Paul Tillich setelah Schelling, semua spekulasi ontologis dan metafisik mengandaikan realitas Unvordenkliche sebagai konteks pengungkapan diri di mana apa yang dipikirkan dapat mengungkapkan dirinya sendiri. Karena "memikirkan yang tak terpikirkan" bagi Jaspers jelas merupakan paradoks yang menyerukan dan, secara bersamaan, membatalkan semua formulasi dan ekspresi objeknya, ini adalah realitas yang hanya dapat didekati secara tidak langsung dalam bentuk "seruan" ( appelleren) ke angka.Â
Secara singkat sifat "gambar" dan bagaimana rasa "kegagalan" adalah intrinsik untuk menentukan maknanya. Sekarang perlu untuk lebih jelas fokus pada sifat hubungan antara dua istilah yang sangat bermasalah dan membingungkan, jumlah dan kegagalan , dan hubungannya dengan kesegeraan intuisi , karena kemungkinan metafisika Jaspersia jelas terletak pada koherensi operasionalnya. dan dalam kejelasannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H