Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Hermeneutika (26)

9 Juli 2023   22:13 Diperbarui: 10 Juli 2023   06:53 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Being and Time/dokpri
Being and Time/dokpri

Sampai-sampai dunia adalah karakter atau cara keberadaan Dasein, pertanyaan tentang keberadaan dunia tidak ada artinya, karena manusia bukanlah subjektivitas yang terpisah dari realitas eksternal, tetapi pembukaan di mana dunia dibentuk dengan cara yang orisinal dan radikal. Keraguan Cartesian didasarkan pada kekeliruan, karena dunia tidak dapat eksis di luar kesadaran yang membentuknya dalam hubungan pragmatisnya dengannya. Dunia bukanlah ruang atau alam, tetapi jalinan makna yang ditenun oleh pembukaan Dasein. Kita dapat berbicara tentang ruang dan alam karena ada dunia yang dibentuk oleh hubungan manusia dengan benda-benda.

Perspektif penggunaan mengungkapkan keberadaan pengguna lain yang mungkin, dari Dasein lain. Tidak ada dunia yang murni tersedia untuk kebutuhan pribadi saya, tetapi  dengan dunia( Mitwelt ). Dasein adalah Mitdasein (berada di sini). Tidak ada subjek tanpa dunia atau diri yang terisolasi tanpa yang lain, yang mengungkapkan masalah solipsisme hanyalah masalah yang salah. Heidegger tidak hanya merujuk pada koeksistensi empiris, tetapi pada karakter struktural dari keberadaan.

Jika berada di dunia menyiratkan berada dalam hubungannya dengan benda, pembukaan Dasein tidak dapat dilakukan tanpa yang lain.. Keberadaannya tidak muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap proyek kami, tetapi sebagai entitas yang muncul di cakrawala pembukaan saya. Karena 'dengan-menjadi-di-dunia' ini, dunia selalu dan dalam setiap kasus, dunia yang saya bagikan dengan orang lain. Dunia keberadaan-di sini adalah dunia dengan. Berada di dalam adalah bersama orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun