Tersembunyi di bawah pohon bringin tua
terletak kuburan kosong
menunggu mu dalam mimpiku,
terus memikatku, tanpa jeda.
Setiap cinta pada penderitan & kematian
semakin dekat dengan hatimu,
menutup dengan dingin luka-luka masa lalu-mu
yang tidak dapat disembuhkan oleh waktu.
Menunggu, kamu dengan gelisah menghitung setiap jam
seolah-olah di bawah mantra,
pandangan di kuburan kosong
hamparan nerka kosong, mengepakkan sayap patah
berputar-putar dan setiap putaran
berakhir di tempat dimulainya.
Keheningan keluar dari mulutmu
pengakuan cawan tanpa jiwa
menunggu menghilang & menghitung
tarian horor di kuburan kosong  memaksamu
gemetar sampai ke dasar jiwa
di mana kamu tinggal, dunia tidak bergerak.
namun tiba-tiba dia datang diam-diam.
Anak tangga ketukan kecil
Turunkan tangga neraka berbentuk spiral.
oh ... kuburan kosong dan  pikiran gelap lainnya.
Setiap langkah lebih berat, sangat berat
yang membuat jiwa mu tetap di tempat tidur.
Dengan setiap langkah, kekuatan mu menyusut,
harapan terakhir telah tiba Nampak dalam cahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H