Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Manusia, dan Budaya (5)

6 Juni 2023   10:08 Diperbarui: 6 Juni 2023   10:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesenjangan antara budaya Barat dan Timur serta ketidaktahuan yang ada di kedua sisi seringkali mengakibatkan perwakilan dari satu budaya menjadi terlalu antusias terhadap budaya lain dan melupakan akarnya. Misalnya, dia mungkin berdedikasi pada yoga atau karate tanpa mempertimbangkan fitur spesifik dari budayanya sendiri atau faktor genetik dan faktor alami lainnya dari struktur psikosomatisnya. Ini mungkin memiliki hasil yang berlawanan langsung dengan apa yang dia inginkan. Beralih ke Timur untuk mencari varian eksotis dari nilai-nilai budaya hanya demi mode saat ini biasanya menunjukkan tingkat budaya yang rendah. Itu seperti seseorang yang mengejar dalam kegelapan yang tidak diketahui untuk sesuatu yang tidak dia ketahui.

Budaya apa pun, terutama lapisan pribadinya yang sangat dalam, memiliki makna penuh hanya untuk kondisinya sendiri dan dalam batasnya sendiri. Cara-cara perilaku yang berkaitan dengan satu sistem budaya tidak dapat ditanamkan secara sembarangan di sistem lain. Ini tidak selalu dapat dilakukan bahkan dengan tanaman.

Budaya kehidupan pribadi seseorang, misalnya, berkenaan dengan kesehatan tidak terletak pada keinginan keras kepala untuk memperpanjang harapan hidup yang diprogram secara genetis, melainkan pada upaya untuk tidak mempersingkatnya dengan segala cara, yang sayangnya terlalu mudah tersedia dalam kehidupan seseorang. sistem peradaban tertentu, misalnya dalam bentuk alkoholisme, kecanduan narkoba, terlalu banyak makan, kurang olahraga, dan sebagainya. Budaya sangat mirip dengan kebijaksanaan, atau bagian darinya yang diperoleh melalui pendidikan. Ini melibatkan kemampuan untuk mematuhi aturan moderasi dalam segala hal, dan   moderasi ini harus dilanggar atas nama budaya baru. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun