Mengingat hal ini, menurut Schleiermacher, metode pemahaman tampaknya bersifat komparatif dan divinatory. Proses pemahaman komparatif dan divinatory ini terjadi dalam mode lingkaran hermeneutik: menurut Schleiermacher, tujuannya adalah untuk melihat "objektivasi" artistik individu (teks) sebagai momen kehidupan dalam konteks total dari seluruh individualitas suatu orang tertentu (subjek atau penafsir) untuk memahami. Hal ini menunjukkan  penafsiran teks tidak hanya tentang pengarang dan teks individualnya, tetapi  tentang individualitas atau batin (inner reality) pembaca itu sendiri yang asing), ia memahami dirinya secara berbeda atau lebih baik. Jadi seperti menemukan cerita sendiri dengan mencari cerita orang lain. Jadi diri tidak bisa eksis dalam isolasi. Diri dan yang lain saling bergantung, di mana celah di keduanya hanya dapat diisi oleh satu sama lain.
Jadi ada proses interaksi antara keduanya, dengan kata lain: memahami individu atau orang lain dengan memahami keseluruhan atau diri dan sebaliknya.. Hubungan interaksi antara teks dan pembaca, atau antara diri dan yang lain, merupakan inti dari epistemologi hermeneutik. Menurut Schleiermacher, bagaimanapun, ketidakterbatasan proses pemahaman menciptakan keresahan pada penafsir, yang padam, bagaimanapun, jika dia berhasil meramal dalam "mengidentifikasi dengan penulis" dan kemudian dia berhenti, yaitu jika pembaca berhasil dalam memahami psikologi sepenuhnya memahami penulis. Schleiermacher membayangkan seluruh proses pemahaman ini sebagai transisi dari kegelisahan ke ketenangan divinatory. Oleh karena itu, ia menyebut proses pemahaman ini sebagai "tindakan ramalan".
Secara umum dapat dikatakan  Schleiermacher tidak memperhatikan isi atau hal-hal dari teks, yaitu apa yang ada dalam teks itu sendiri, tetapi kepada fenomena ekspresi atau fenomena produktivitas, yaitu bagaimana karya itu muncul dalam tempat pertama atau kondisi mental atau alur pemikiran seperti apa yang berperan dalam produktivitas ini. Proses interaksi antara penulis dan pembaca memperjelas  bagi Schleiermacher hubungan dengan dunia atau hubungan antara diri (penafsir) dan orang lain (penulis), yang ditentukan oleh perspektif kritis dan berbagai alternatif, lebih penting daripada kepentingan faktual kritis. Namun, pada akhirnya, dengan Schleiermacher sepertinya percakapan antara dua individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H