Pertama, ditampilkan metafora komunikasi melalui telepon dan internet, yang menggambarkan bagaimana metafora mengilustrasikan teknologi komunikasi baru dan membuatnya dapat dipahami. Kemudian, dengan menggunakan metafora kontrol dan metafora argumen sebagai perang, dijelaskan sejauh mana metafora berfungsi untuk menjelaskan aspek-aspek komunikasi tertentu. Namun, contoh-contoh ini  menunjukkan batasan metafora,
Tentu saja, makalah ini tidak dapat mencakup semua bidang di mana metafora menjelaskan dan mengilustrasikan komunikasi, tetapi contoh-contoh yang dipilih cocok untuk menunjukkan  ilmu komunikasi  dapat menggunakannya sebagai model. Model adalah "...representasi yang disederhanakan dari fungsi suatu objek atau jalannya suatu fakta, yang memfasilitasi penyelidikan atau penelitian atau membuatnya mungkin di tempat pertama."  Di sisi lain, metafora sebagai; "...pengalihan bergambar, terutama dari istilah konkret ke abstrak, berdasarkan perbandingan"
Ketika telepon ditemukan pada tahun 1876 merupakan kemajuan sedemikian rupa sehingga hanya sedikit ilmuwan yang dapat sepenuhnya memahami cara kerjanya. Fakta  pesan dapat menempuh jarak yang sangat jauh dengan kecepatan tinggi melalui kabel yang begitu sempit menimbulkan masalah besar bagi imajinasi dan  bagi bahasa orang-orang. Jadi metafora, perbandingan, analogi dan gambar harus menjelaskan dan mengilustrasikan telepon. Seiring waktu, metafora hidrolik menjadi mapan untuk menjelaskan teknologi baru ini. Komunikasi "mengalir" melalui "tabung" dan "saluran", yaitu melalui jaringan telepon. Dengan diperkenalkannya "saluran komunikasi" pengertian ini  menjadi konsep komunikasi yang sesungguhnya secara keseluruhan. Komunikasi mengalir melalui berbagai saluran, yang tidak hanya mencakup hal-hal verbal dan non-verbal, tetapi  indera manusia.
Tentu saja menarik untuk meneliti media baru seperti Internet atau dunia maya sehubungan dengan metafora yang digunakan. Metafora apa yang dibuat untuk membuat konsep Internet yang baru dan kompleks dapat dibayangkan, bahkan dapat dikelola, untuk semua orang? Untuk tujuan ini, dua karya diperiksa di bagian berikut. Dan umumnya memisahkan metafora struktur dan fungsi. Dalam studinya yang mendetail tentang pelaporan Internet, Katharina Kruse mengamati tiga kompleks metafora, laut, jalan, dan komunitas, yang terkait dengan masing-masing aspek penggunaan.
Bernhard Debatin membedakan antara metafora struktural dan fungsional Internet, yang pada gilirannya dibagi menjadi bidang atau area.
Metafora struktural dibagi menjadi tiga area: Area pertama menunjukkan bidang metafora "Jalan Raya Informasi" dan "Ruang Lalu Lintas", yang  ditunjukkan oleh Katharina Kruse (lihat di bawah). Kedua, bidang metafora "cyberspace" dan "hyperspace" ditujukan, yang mengacu pada struktur jaringan dan kemiripan Internet dengan otak manusia. Akhirnya, bidang "dunia maya" dan "ruang sosial"  mengacu pada struktur Internet, di mana "interaksi, emosi, kedekatan dan jarak pribadi" dimungkinkan. Katharina Kruse  menunjuk pada bidang "komunitas" ini.
Metafora fungsional internet agak normatif, internet berfungsi sebagai permukaan proyeksi untuk segala macam keinginan dan gagasan, seperti pengetahuan, kebebasan, dan identitas. Bidang fungsional pengetahuan ditutupi dengan metafora, seperti Internet sebagai memori besar masyarakat. Di sini, keinginan untuk dapat mengatasi kesenjangan pengetahuan yang ada dengan internet menjadi jelas.  Bidang fungsional kedua, kebebasan, menjadi saksi atas janji demokratisasi yang datang dengan hadirnya Internet. Di sini metafora seperti "Electronic Agora   memvisualisasikan ide. Terakhir, area fungsional ketiga, identitas, merujuk pada pengalaman dan persepsi baru yang dialami orang-orang dengan Internet terkait dengan citra diri mereka. Internet digambarkan sebagai "dunia elektronik tanpa tubuh dan tanpa bobot".
Katharina Kruse mengemukakan tesis  sementara jangkauan metafora yang digunakan telah berkurang karena media Internet telah diakui, metafora yang mapan semakin sering digunakan.  Dengan demikian, fungsi metafora yang awalnya dirumuskan untuk menjelaskan alat komunikasi baru dikonfirmasi dengan cara yang menarik. Karena penelitian membuktikan  metafora tidak hanya digunakan pada fase awal, tetapi terutama di era teknologi kita, di mana komunikasi tentang teknologi menjadi sangat penting. Tetapi kompleks metafora mana yang telah memantapkan dirinya untuk Internet; Tiga kompleks diberi nama, laut, jalan, dan masyarakat, yang digunakan dengan konotasi yang sesuai.
Metafora laut, yang terutama dicirikan oleh istilah "berselancar" di Internet, tentu saja menyiratkan kebebasan, ketidakterbatasan, tetapi  kurangnya kejelasan yang hanya diketahui oleh "peselancar" berpengalaman. Aspek penggunaan yang dimaksud di sini adalah perilaku pergerakan tidak terarah dari link ke link.
Sebaliknya, kompleks jalan dengan metafora terkenal "data superhighway" lebih berfokus pada penargetan, kontrol, dan, tentu saja, kecepatan data dalam jumlah besar sekarang dapat menempuh jarak yang sangat jauh dalam waktu sesingkat mungkin. Yang dimaksud di sini tentu saja pengiriman melalui e-mail dan download, baik dalam bidang bisnis, ilmu pengetahuan maupun dalam lingkup pribadi.
Terakhir, kumpulan metafora terakhir tidak hanya membahas aspek penggunaan komunikasi di forum, grup berita, dan ruang obrolan, tetapi  memberikan informasi tentang efek Internet, yang membuat dunia semakin kecil, mendekatkannya. Ini adalah metafora komunitas yang digunakan dalam istilah seperti "kota virtual" dan "desa global".   Metafora Internet dan dunia maya yang berbeda sudah menunjukkan  bidang yang berbeda selalu digunakan dalam kaitannya dengan berbagai aspek penggunaan Internet. Dengan cara yang sama, metafora komunikasi umum digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek tertentu dari komunikasi, seperti ditunjukkan oleh dua contoh berikut.