Heidegger berpendapat fenomena intensionalitas belum dipahami dengan baik dalam sifatnya yang membingungkan [6] . Baginya, intensionalitas sangat penting, tetapi baik Brentano maupun Husserl tidak melihatnya. Fakta  setiap perilaku manusia memiliki struktur yang diarahkan merupakan karakteristik dari sifat fundamentalnya. Sifat teka-teki mereka hanya dapat ditentukan lebih dekat jika seseorang mengarahkan diri pada fenomena keberadaan yang didirikan secara filosofis.
Dalam The Basic Problems of Phenomenology , Heidegger menyajikan dua salah tafsir utama tentang kesengajaan dalam filsafat. Menurut moto fenomenologi, Â mengarahkan dirinya pada hal-hal itu sendiri, di sini menuju fenomena persepsi. Maka saya membuat simpulan diskursus ini Apa Itu Kebenaran. Kebenaran itu belum ada, bahkan mungkin tidak ada, jika ada kebenaran maka manusia berhenti untuk berpikir. Maka semua hal di dunia hanya bersifat kemungkinan kesementaran pada ruang waktu, manusia terjebak dalam jejaring bahasa. Maka semua mungkin berupa wujud persepsi dan bahasa sebagai "rumah ada". (Prof Apollo, 2013)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI