Perluasan sistem media, penguatan apa yang dikonseptualisasikan sebagai budaya massa dan inisiasi oleh para intelektual dan akademisi universitas tentang masalah ini, di samping ketidakpercayaan tertentu terhadap kemajuan politik-budaya Amerika Serikat, sebuah negara yang berjaya setelah Perang Dunia II. Dimana pada perang dunia kedua, adalah memobilisasi kepentingan sampai mencapai konsensus mengenai perlunya mengembangkan program pendidikan untuk penerimaan. Dengan cara ini teks Umberto Eco, yang ditulis pada tahun 1967, mungkin tidak lebih dari menerjemahkan ke dalam bahasa yang memobilisasi dan meresahkan, semangat zaman. Umberto Eco mempertahankan skema ini hingga pertengahan 1970-an, dan baru setelah menerbitkan teks fundamental lain untuk pengembangan bidang tersebut, berjudul Treatise on General Semiotics (1975), dan mempresentasikan proposal barunya yang disebut Semiotic-Textual Model.
Bersambung__
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H