Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pemikiran Filsafat Husserl (3)

27 Agustus 2022   23:53 Diperbarui: 28 Agustus 2022   00:05 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, perlu untuk memulihkan yang di hadapannya segala sesuatu muncul, datif manifestasi dalam terminologi penulis ini. Oleh karena itu, perlu untuk mempertimbangkan bagaimana sesuatu dari jenis ini dikreditkan ke subjek.

Justru dalam kerangka tugas pemulihan inilah tugas mempertimbangkan konteks saya, subjek yang mengalami,  mengacu pada tubuh saya dan 'sensitivitas normal' saya ditulis. [Husserl, Ide II]. Akibatnya, dan dengan kata lain, perjuangan melawan melupakan subjek yang sebelumnya merupakan hal-hal yang dibentuk atau diakreditasi dimulai dengan kesadaran  itu adalah subjek jasmani. 

Di sana tubuh muncul sebagai medium, organ dari semua persepsi, sebagai "titik orientasi nol, di sini dan sekarang, dari mana diri murni mengintuisi ruang dan seluruh dunia indra" [ Ibid ]. Husserl mencurahkan sebagian besar Volume II of Ideas untuk analisis ini .

Salah satu sumbu teori konstitusi Husserl adalah desakan pada korelasi esensial yang ada antara kesadaran dan dunia. Sebuah hati nurani yang tidak secara konstitutif diarahkan ke dunia tidak dapat dipahami, tidak dapat sebuah dunia yang tidak sebelum hati nurani. Ingatlah  mode ontologis reduksi fenomenologis menyoroti keadaan ini untuk memberikan penjelasan positif tentang peran kesadaran. 

Pada saat yang sama, penting untuk tidak melupakan fakta  tugas konstitutif kesadaran ini adalah tugas yang mencakup tidak hanya kesadaran saya, tetapi dan pada dasarnya kesadaran lainnya. Oleh karena itu, ini adalah proses intersubjektif, yang menyiratkan pluralitas   dalam bahasa Husserlian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun