Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Buta

4 Agustus 2022   23:23 Diperbarui: 4 Agustus 2022   23:31 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta Buta

Gelap. Darah hitam. Kering. Renyah retak-retak.
bau busuk lemak yang dibakar memenuhi hidung.
aku mengangkat jari-jariku ke wajahku dan menggosok minyaknya.
menempel di pipi, merayap di mulut, mengalir di atas gigi dan lidah,
menyengat tenggorokan, membuat aku muntah, mual, dan migran
kolam renang berwarna kemerahan di bawah sinar bulan. Hancur lebur.'

Tapi anehnya,.............
ada sesuatu yang istimewa tentang bunga putih.
mereka memancarkan keanggunan dan puisi yang memikat dan mengundang.
buket bunga dalam nuansa putih ini tidak terkecuali.

Saat kamu jatuh cinta,.....
kamu bukanlah orang yang sama seperti sebelumnya,
karena saat itulah kamu mulai menjalani hidup yang sebenarnya.
Ternyata Cinta adalah kekuatan
untuk melihat kesamaan dalam perbedaan
cinta tidak memiliki geografi,
maka cinta tidak mengenal batas **

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun