Sekali lagi, ini tentang berfokus pada apa yang ada dalam kendali Anda. Anda tidak selalu dapat  memilih keadaan Anda. Tetapi Anda dapat memilih reaksi Anda terhadap mereka. Menurut Seneca, "Nasib memimpin yang mau, dan menyeret yang tidak mau." Jadi selalu lebih baik untuk menyambut apa pun yang terjadi dengan sepenuh hati, bahkan jika  terutama jika  itu adalah situasi yang sangat menuntut.
Dan ketiga; (3) Tempatkan hidup Anda dalam perspektif. Â Pada Refleksi Diri-nya, Marcus Aurelius menulis: "Ingat: Materi. Betapa kecilnya bagianmu. Dan "Waktu" berlaku dan berlalu betapa singkat dan singkatnya penjatahan bagi Anda. Kemudian Takdir, sesungguhnya betapa kecilnya peran yang Anda mainkan di dalamnya. Terlalu sering kita membesar-besarkan masalah kita sehari-hari yang sebenarnya tidak penting. Ketika kita berpindah antara sekolah, pekerjaan, dan keluarga, kita dengan cepat melupakan betapa jauh lebih banyak yang ada di luar pengalaman kita sendiri. Jadi, lain kali Anda merasa stres dan kewalahan, istirahatlah sejenak dan renungkan/batinkan hidup Anda.
Mulailah dari diri sendiri dan bergerak perlahan ke luar. Visualisasikan rumah, jalan, kampung, desa, dan kota  dalam perspektif. Perluas lebih jauh ke seluruh negeri, lalu dunia dan akhirnya seluruh kosmos. Kemudian kembali ke kesulitan yang Anda alami dalam hidup. Dalam perspektif ini, masalah anda sebenarnya  akan tampak jauh lebih kecil. Â
Anda dapat menemukan kedamaian dan kerendahan hati dalam kesadaran; dan sekali lagi sebenarnya masalah anda sangat kecil yang berada dalam  tatanan kosmos yang lebih  besar. Dengan memperkecil cara seperti ini, akan  membuat apa yang membebani kita menjadi lebih mudah.
maka jika lain kali Anda merasa kesal, tanyakan pada diri sendiri apakah hal yang mengganggu Anda berada di dalam atau di luar kendali Anda. Jika itu terletak di dalam, gunakan energi Anda untuk menciptakan perubahan. Tetapi jika itu di luar kendali Anda, lepaskan sesegera mungkin dan hemat energi Anda hanya untuk hal-hal yang benar-benar dapat Anda pengaruhi.*** Selamat Berbahagia. Terima kasih. Amor Fati >>>>
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H