Selain struktur kategoris, ia sekarang menganggap makhluk sebagai keberadaan (untuk estin), sebagai realitas (entelechia) dan kemungkinan (dinamis) dan sebagai benar dan salah. Menjadi bukanlah istilah umum karena tidak ambigu (tidak ambigu), melainkan ambigu (ambigu) tentang hal-hal. Konsep keberadaan tidak menambahkan apa pun pada substansi (ousia) ; itu adalah apa yang selalu ada, tidak berubah dan melekat dalam hal-hal individu. Menjadi umum tidak dapat dinyatakan tanpa mengacu pada individu (masalah dengan universal). Segala sesuatu yang dikatakan tentang makhluk memiliki keberadaan seperti itu, yang membentuk kesatuan (prohen) , makhluk tertinggi dan pertama(proto aktif) . "
Karena komoditas sekarang dilambangkan dalam banyak arti, wujud pertama dari mereka jelaslah yang menunjukkan esensi (zat)." Keberadaan absolut bagi Aristotle  adalah penggerak yang tidak tergoyahkan, yang dia pahami sebagai alasan murni yang hanya berpikir untuk dirinya sendiri, yang menjadi penyebab segala sesuatu yang berusaha dan melalui mana menjadi dan pergi disebabkan.
Berikut ini adalah Satu Subtansi, dan 9 kategori  tentang makhluk Aristotle. Dalam karya ini,  mengeksplorasi ekspresi dasar tentang makhluk.  Aristotle pada 1 substansi dan 9 kategori [ousia]; Kategori  dua bagian besar, Substansi (uwsia) dan Aksiden (sumbebekos) yang meliputi 9 kategori adalah kata kerja/property.
Daftar kategori berisi dua kategori istilah, yaitu substansi dan sembilan kategori sisanya. Substansi adalah dasar dari makhluk (hypokeimenon) . Subjek selalu menjadi subjek dari suatu pernyataan ( predication ). Disengaja, di sisi lain, tidak ada secara independen, tetapi hanya dalam satu subjek. Mereka hanya dapat ditentukan sehubungan dengan subjek.
Dalam langkah selanjutnya, Aristotle  membedakan zat pertama (prote ousia) dari zat kedua (deutera ousia) . Subjek pertama tidak dapat disebabkan oleh hal lain yang mendasarinya. Ini adalah individu dan nomor satu, jadi tak terpisahkan. Zat lainnya adalah spesies dan genera yang diprediksi oleh zat pertama.
Socrates dikatakan sebagai manusia dan makhluk hidup. Zat-zat lain tidak kebetulan karena mereka selalu termasuk dalam zat pertama. Mereka menggambarkan esensi dari subjek pertama. Kecelakaan, di sisi lain, selalu berhubungan dengan kondisi tertentu dari suatu zat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H