Dan sama tidak masuk akalnya untuk menganggap sebagai kerugian dan sebagai cacat pemikiran kebutuhan yang menghubungkannya dengan kata. Kami biasanya percaya, memang benar, Â yang tertinggi adalah yang tak terlukiskan. Tapi ini adalah pendapat yang dangkal dan tidak berdasar; karena, pada kenyataannya, yang tak terlukiskan adalah pemikiran yang kabur, pemikiran dalam keadaan fermentasi, yang hanya menjadi jelas ketika menemukan kata itu. Demikianlah kata itu memberikan pemikiran tentang keberadaannya yang paling tinggi dan paling benar. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI