Tanda-tanda menunjukkan sesuatu karena mereka berbeda, dan makna bahasa terdiri dari hubungan antara perbedaan tersebut. Bahasa hanyalah salah satu dari banyak sistem tanda yang mungkin, dan sastra, lukisan, mitos, dan sebagainya dapat dilihat dengan cara yang sama.
Teori Tanda Peirce, atau Semiotik, adalah penjelasan tentang penandaan, representasi, referensi, dan makna. Meskipun teori tanda memiliki sejarah yang panjang, catatan Peirce khas dan inovatif karena luas dan kompleksnya, dan untuk menangkap pentingnya interpretasi terhadap penandaan. Bagi Peirce, mengembangkan teori tanda yang menyeluruh merupakan pusat perhatian filosofis dan intelektual.Â
Pentingnya semiotika bagi Peirce sangat luas. Seperti yang dia sendiri katakan, "[...] tidak pernah dalam kekuatan saya untuk mempelajari apa pun, matematika, etika, metafisika, gravitasi, termodinamika, optik, kimia, anatomi komparatif, astronomi, psikologi, fonetik, ekonomi, sejarah sains , whist, pria dan wanita, anggur, metrologi, kecuali sebagai studi semiotik;  Peirce  memperlakukan teori tanda sebagai pusat karyanya tentang logika, sebagai media untuk penyelidikan dan proses penemuan ilmiah, dan bahkan sebagai salah satu cara yang mungkin untuk 'membuktikan' pragmatismenya. Pentingnya dalam filosofi Peirce, kemudian, tidak dapat ditaksir terlalu tinggi.
Model triadik Pierce [Charles Sanders Pierce, lahir September 10, 1839 Cambridge, Massachusetts, meninggal_ April 19, 1914 (aged 74) Milford, Pennsylvania, Â mengembangkan model triadik Peirce telah terbukti paling berguna dalam analisis fenomena visual. Â
Semiotika Charles Sanders Pierce _ Peirce's Theory of Signs. Dimana Semiotik: [a] Signifikasi [makna] Â sebagai teori tanda pada efek praktis penerapannya; [b] Studi Tanda, berfungsi sintaksis, semantik, dan pragmatik. Charles Sanders Pierce; menyebutkan semiotika sebagai Metode ABDUKSI memiliki dua ciri-ciri: [a] Reasoning "for the best explanation", dan [b] Premis Major pasti, Premis Minor belum pasti, atau sebaliknya;
Peirce's membuat empat kategori penjelasan terbaik;
- Predictability; bisa meramalkan
- Koherensi; sesuai dengan fakta
- Simplicity; kesederhanaan
- Fruitfulness; kegunan nyata
Maka dengan empat cara ini Ilmu Sosial disebut "makna Baru", bertujuan pragmatis; Maxim Pragmatis: [a] Â dapat dipahami langsung dari pengalaman keseharian; [b] dapat didefinisikan; [c] Tahu konsekwensi/akibat apa dari Keyakinan terhadap ide tersebut.
Pierce membedakan antara:
- Ikon - Makna Berdasarkan Kesamaan Visual, Atau Setara Untuk Pengamatan Sensorik Lainnya
- Indeks - Makna Berdasarkan Hubungan Sebab Akibat
- Simbol - Makna Berdasarkan Konvensi
Akhirnya TRIKOTOMI : Semiotika Charles Sanders Pierce yakni:Â
- Firstness [berpotensi sebagai tanda]
- Secondness; menjadi faktual
- Thirdness; Formal, Hukum Umum; secara konvenso
Pada paruh kedua abad ke-20, sejumlah ahli semiotika menerapkan teori Peirce dan Saussure di sejumlah disiplin ilmu, seperti antropologi, Â psikoanalisis, Â teori komunikasi, Â studi media, Â estetika, Â dan sebagainya.