Peirce membedakan antara induksi, Â deduksi dan penculikan sebagai berbagai jenis kesimpulan dalam proses ilmiah. Penculikan terjadi pada tahap awal di mana hipotesis tentatif dirumuskan untuk menjelaskan fenomena yang tidak diketahui dan mengejutkan. Melalui deduksi, pada langkah berikutnya, ditarik kesimpulan tentang hipotesis mana yang harus valid agar hipotesis pertama menjadi benar. Induksi adalah evaluasi hipotesis dengan menggunakan eksperimen.
Bagian penting dari logika Peirce adalah teorinya tentang tanda (semiotika, Â yang kemudian disebut semeiotik). Di sini dibuat perbedaan antara tanda, objek, dan pikiran. Sebuah pikiran hanya ada dalam kapasitas menjadi tanda yang mewakili suatu objek. Pierce membedakan antara tiga jenis karakter: Ikon, Indeks, dan Simbol.
Ikon tipe karakter harus menjadi bagian dari predikat penilaian pengalaman. Â Indeks tipe karakter harus menjadi bagian dari penilaian pengalaman untuk memungkinkan penempatan objek dalam ruang dan waktu. Simbol jenis simbol sangat penting untuk sesuatu yang akan diwakili dalam konsep.
Semua kognisi adalah proses tak terbatas yang terdiri dari interpretasi tanda. Setiap karakter selalu memiliki karakter yang berbeda di belakangnya. Pada akhirnya, manusia  merupakan tanda; subjek adalah karakter yang menafsirkan karakter lain.
Citasi:
- Peirce, C.S., 1977. Semiotics and Significs. Ed Charles Hardwick. Bloomington I.N.: Indiana University Press.
- Fitzgerald, J., 1966. Peirce's Theory of Signs as a Foundation for Pragmatism. The Hague: Mouton.
- Savan, D., 1988. An Introduction to C.S. Peirce's Full System of Semeiotic. Toronto: Toronto Semiotic Circle.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H