Dengan demikian ia mematuhi logika yang diberikan rasionalitasnya, sampai kelelahan dari apa yang pada awalnya hanya dalam keadaan benih. Hegel, bagaimanapun, membangkitkan akhir sejarah hanya dengan cara yang sangat spekulatif, menggambarkannya sebagai momen spiritualisasi integral dari dunia objektif: "Oleh karena itu, Roh harus sampai pada pengetahuan tentang apa itu sebenarnya dan mengobjektifikasi pengetahuan ini, mengubah ke dalam dunia nyata dan memproduksi dirinya sendiri secara objektif. Ini adalah tujuan universal" ( Reason in History ).Â
Dalam praktiknya, akhir sejarah terletak oleh Hegel pada munculnya negara Eropa modern (awal abad ke-19), yang menutup proses yang dimulai dengan dunia Timur.
 Sumber Citasi: Georg Wilhelm Friedrich Hegel, Reason in History, Robert S. Hartman (translator).