Pada dasarnya, nihilisme abad ke-19 mewakili filosofi negasi dari semua bentuk estetika; itu menganjurkan utilitarianisme dan rasionalisme ilmiah. Sistem filsafat klasik ditolak seluruhnya. Nihilisme mewakili bentuk kasar dari positivisme dan materialisme, sebuah pemberontakan melawan tatanan sosial yang mapan; itu meniadakan semua otoritas yang dijalankan oleh negara, oleh gereja, atau oleh keluarga. Ini mendasarkan kepercayaannya pada apa pun kecuali kebenaran ilmiah; sains akan menjadi solusi dari semua masalah sosial. Semua Kejahatan, Menurut Keyakinan Para Nihilis, Berasal Dari Satu Sumber Kebodohan; dan Hanya Bisa Diatasi Oleh Sains.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H