Dengan demikian nafsu, bagi Santo Agustinus, yang akan diikuti Pascal, tidak hanya bersifat duniawi, tetapi juga menimbulkan rasa ingin tahu dan kesombongan atau keangkuhan, tiga sumber kerusakan manusia dari mana mengalir segala kejahatan. Â Â Keinginan daging, atau libido sentiendi, mudah dipahami: itu adalah godaan kesenangan, keinginan yang tidak terkendali untuk kesenangan.
  Keingintahuan, atau libido scindi, adalah keinginan yang berlebihan untuk mengetahui, bukan keinginan untuk mengetahui ilmu-ilmu yang sah, tetapi untuk mengetahui apa yang tidak dimaksudkan untuk diketahui oleh manusia (keburukan moral, rasa ingin tahu adalah kebajikan intelektual jika dilakukan dengan bijaksana). Ilmu pengetahuan yang buruk mencari pengetahuan tentang kebenaran ilahi, yang tidak dibuat untuk pikiran manusia karena mereka berada di luar kapasitas alaminya. Seseorang seharusnya tidak berusaha untuk menembus rahasia Tuhan: eritis sicut dii scientes bonum et malum, "kamu akan menjadi seperti dewa, mengetahui yang baik dan yang jahat", kata ular kepada Hawa untuk menggodanya, dalam Kitab Kejadian.
  Akhirnya kesombongan, libido dominandi atau godaan kekuasaan, keinginan untuk berkuasa, adalah akar dari semua nafsu, karena dosa asal adalah dosa kesombongan, pemberontakan yang sombong terhadap Tuhan. Di sini kita menemukan analisis Pascal tentang kebesaran dan kekuatan: kebanggaan orang besar, seperti orang kaya, terdiri dari gagasan yang mereka miliki tentang kekuatan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H