Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Minima Moralia? Theodor Adorno (8)

28 Februari 2022   23:58 Diperbarui: 1 Maret 2022   00:17 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri

Pepatah  Adorno di Minima Moralia: "Dalam psiko-analisis tidak ada yang benar kecuali yang dilebih-lebihkan."dan ini bisa ditafsirkan  sebagai kritik psikoanalisis melalui berlebihan, dengan alasan bahwa domestikasi metode terapeutik menjadikannya kritis hanya dalam sifatnya. ekstrim. Bagaimana jika Adorno, bagaimanapun, benar-benar berargumen bahwa kegagalan psikoanalisis itu sendiri kritis? 

Pembacaan i tentang "luka" sebagai simbol dialektika negatif mencerminkan statusnya sebagai motif Adornian yang kritis. Dalam Fragmen 59, Adorno menyarankan luka itu kognitif justru karena itu mewakili sesuatu selain status quo. Oleh karena itu, tempat-tempat di mana psikoanalisis tidak bekerja secara dialektis dapat mewakili ruang untuk refleksi kritis. Ini membuat kasus persuasif untuk terapi yang mengakui tempat sentral dari kenegatifan daripada menghapusnya dari analisis seseorang. 

Bagimana pun Minima Moralia adalah sebuah refleksi dari kehidupan sehari-hari di 'lingkup konsumsi Kapitalisme akhir', karya ini adalah karya sastra dan filosofis Adorno. Dibangun dari kata-kata mutiara dan refleksi, Adorno  beralih dari pengalaman pribadi ke masalah teoretis yang paling umum.__ SELESAI__

Sumber Citasi:

  1. Theodor W. Adorno, Minima Moralia, trans. E. F. N. Jephcott (London: Verso, 2006).
  2. Theodor Adorno 1951., Minima Moralia: Reflections from Damaged Life., Source: http://www.efn.org/~dredmond/MinimaMoralia.html; 2005 Dennis Redmond; Original German: from Suhrkamp Verlag as: Theodor W. Adorno. Collected Works, Volume 4;Transcribed: by Andy Blunden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun