Apa itu Metafisika Moral Kant?
Kant memulai dengan menelisik  berbagai bidang filsafat. Ada fisika, etika, dan logika. Semua pengetahuan rasional (menggunakan kecerdasan kita, bukan hanya indera kita) adalah materi tentang alam, atau formal tentang gagasan. Jenis kedua ini disebut logika.Â
Filsafat material dibagi menjadi dua lagi tentang objek tertentu, dan hukum yang menentukannya. Ini adalah hukum alam, dan hukum kebebasan. Ilmu alam disebut fisika, ilmu kebebasan disebut etika.
Logika tidak memiliki konten empiris, yaitu, hukumnya tidak dapat diturunkan dari mengamati dunia. Filsafat alam dan moral keduanya memiliki bagian empiris, karena alam adalah tentang menemukan hukum-hukum dunia yang terlihat, dan filsafat moral tentang kehendak manusia karena mempengaruhi hal-hal di dunia.
Kant tertarik untuk membangun metafisika moralitas yang dapat digunakan secara independen dari pandangan alami moralitas yang menyiratkan  manusia hanyalah budak naluri. Idenya berasal dari pandangan rasional kemanusiaan dan kemampuannya untuk menentukan baik dan buruk moral hanya berdasarkan rasionalitas itu.
 Revolusi Copernicus tidak lagi terdiri dimulai dari objek, tetapi dari subjek dan representasinya, untuk memverifikasi apa yang objektif dalam representasinya. Objek itu ada, tetapi hanya menjadi objek yang dibentuk ketika subjek menghadapinya dan membentuknya seperti itu.
Jadi apa yang kita lihat dalam sesuatu adalah apa yang kita masukkan ke dalamnya. Revolusi Copernicus memfokuskan kembali metafisika pada subjektivitas.Â
Kritik Immanuel Kant  dengan eksternal dalam dirinya sendiri, keberadaan objek dalam dirinya sendiri. Berkat landasan logika transendental, metafisika menjadi ilmu pemahaman murni dan pengetahuan rasional objek apriori. Ini adalah prinsip-prinsip pemahaman yang membuat pengalaman menjadi mungkin.
Maka Karya Kant dimulai dengan landasan yang ia tetapkan dalam Groundwork for the Metaphysics of Morals   secara logis membantu meluncurkan perjalanan filosofis  untuk cara baru dalam mempertimbangkan konstruksi moral.Â
Dan prinsip-prinsip yang ditetapkan, Kant membatasi alasan: pengetahuan manusia terbatas pada objek yang diberikan oleh pengalaman yang masuk akal.Â