Selain itu, tidak ada yang bisa mendefinisikan apa yang, bisa dikatakan, di puncak keberadaan kita; kita terlalu tinggi dalam hal diri kita sendiri untuk memahami diri kita sendiri, kata Santo Agustinus. Dia akan sangat miskin dalam imajinasi yang mengira dia bisa menghabiskan perenungan tentang bunga yang paling sederhana; bagaimana, kemudian, seseorang mengetahui semua yang terkandung dalam gagasan yang agung? Hal inilah  menunjukkan semangat umum filsafat Kant, dan  dapat menjelaskan  pengaruhnya terhadap sastra, sains, dan moralitas.
 Citasi: Critique of the Power of Judgment 1790, Immanuel Kant.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H