Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa itu Cakra Manggilingan (1)

28 Desember 2021   12:45 Diperbarui: 14 Januari 2023   18:05 4194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti pada teks SINOM 1;12
.... Pramila gending yen bubrah
Gugur sembahe mring Widdhi
Batal wisesaning salat
Tanpa gawe ulah gending
Dene ngaran ulah gending
Tukireng swara linuhung
Amuji asmaning Dat
Swara saking osik wadi
Osik mulya wataring cipta surasa.

....Maka gending apabila rusak
Rusak pula peribadan kepada Tuhan
Batal kehidmatan sembahyang
Tanpa guna melakukan gending
Adapun tembang gending itu
Melalui irama yang agung
Memuji asma Dzat
Irama dari kedalam rahasia
Kedalam mengendap dalam sukma.

Kata sastra ini setidaknya mengandung makna  Cara Rawat Alam [3N]; [1] Ni Teni; mengingat, mengenali, memahami; [2] NiRokake; meniru, memedomani, mengikuti; dan [3] NaMbahi: memberi nilai kebaikan pada alam;

dokpri
dokpri

Adapun tugas tersebut adalah Hamemayu "ekologi" alam seperti Hamemayu Hayuning Bantolo [tanah];  Hamemayu Hayuning Budayo/Budaya; Hamemayu Hayuning Manungso/manusia; Hamemayu Hayuning Samodro [laut]; Hamemayu Hayuning Tirto/Air; dan Hamemayu Hayuning Wono [Hutan];

Karena semua bersifat siklis maka manusia tegak dan baik disamping memilik tugas merawat alam juga memiliki nilai kompetensi seperti dikatakan Mangkonegoro I, dengan pencirian antara lain [1] Gemar menuntut ilmu; [2]  Mampu ngaji [Aji/Kemulyaan]; [3]  Mampu membaca [hermenetika]; [4] Pintar Menulis oleh Musik; [5]  Tampil dengan Kuda atau Kenderaan; [6]  Mampu Menari [olah rasa, rasa, tim]; [7]  Pandai mengayati Musik [seni]; [8] Menguasi Bahsa Jawa, dan Tembang Gede; [9] Menguasai Siasat Perang; [10] Tanggap pada dinamika zaman; dan [11] Menguasai Sopan, santun, adat dan Budaya;

Dan akhirnya dengan memiliki 11 karakter ini maka apa yang dikatakan oleh Rangga Warsita, "Serat Paramayoga" sebagai Dharma Manusia dengan Manusia, Manusia dengan Alam manusia Jawa Kuna atau Indonesia lama memiliki kemampuan ketulusan untuk [1]  Hangrungkepi atau  Berkorban; [2] Hanguripi/ Menghidupkan; [3] Hangruwat/ Memberi solusi; [4]  Hamengkoni/ Memberi Pamong; [5] Hangayomi/Mengayomi; [6] Hananta {menata], [7] Hamemayu/ Memperindah alam dunia;  

terima kasih__

bersambung ke 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun