Apa itu Teori Perilaku Keuangan?
Selama hampir empat puluh tahun, tesis efisiensi pasar modal menjadi pusat teori keuangan. Teori pasar modal mengasumsikan semua pelaku di pasar berperilaku rasional dan idealnya mengasumsikan pasar sempurna. Dalam beberapa dekade terakhir, keraguan dan kritik terhadap teori neoklasik semakin kuat.Â
Kontras tajam antara model teoritis dan temuan empiris membuat teori pasar modal sulit dijelaskan. Studi empiris telah menunjukkan semakin jelas  investor tidak selalu bertindak 100% rasional dan dengan demikian mempertanyakan paradigma teori pasar modal homo oeconomicus, tipe ideal citra manusia dari pelaku pasar yang bertindak dan berpikir rasional secara ekonomi.
Eugene Fama, salah satu pendiri teori pasar modal dan ekonom yang disegani,mengakui pada tahun 1970 adanya apa yang disebut anomali, fenomena yang tidak sesuai dengan teori efisiensi, tetapi menolaknya karena tidak cukup untuk meragukan teori pasar modal. Â
Dari serangkaian sanggahan empiris dan perdebatan kritis dengan teori klasik, sebuah gerakan tandingan berkembang di akhir tahun 1970-an, yang awalnya dianggap sebagai literatur anomali. Â Â
Sebuah studi tentang volatilitas di bursa saham oleh Robert Shiller dari tahun 1981 membuka gerbang untuk arah penelitian yang sama sekali baru ini, yang untuk pertama kalinya meneliti pengaruh psikologis pada pembentukan harga di pasar keuangan dan memasukkan temuan perilaku ke dalam pemodelan.Â
Studi Shiller menunjukkan  harga saham lebih fluktuatif daripada prediksi teori efisiensi.  Banyak fenomena lain yang terungkap, seperti efek ukuran, yang menurutnya perusahaan dengan kapitalisasi yang relatif rendah mencapai pengembalian yang disesuaikan dengan risiko yang lebih tinggi daripada yang diprediksi oleh teori keuangan klasik.Â
Pada 1990-an, studi anomali ini diperdalam dan menghasilkan temuan yang bahkan lebih menjengkelkan, seperti kinerja yang lebih baik secara sistematis dari apa yang disebut saham nilai dibandingkan dengan saham pertumbuhan. Â Sekarang dikenal sebagai keuangan perilaku, area penelitian ini memiliki status yang dihormati dan mapan di sektor keuangan.Â
Pentingnya cabang ilmu ini saat ini dikonfirmasi oleh pemberian Hadiah Nobel Ekonomi pada tahun 2002 kepada psikolog Daniel Kahneman, salah satu dari dua perwakilan utama dan pendiri gerakan keuangan perilaku. Â
Keuangan perilaku mengacu pada hasil penelitian dari psikolog kognitif untuk mempertanyakan teori efisiensi dan mengembangkan model alternatif yang mencoba menjelaskan anomali pasar modal. Para pendukung teori keuangan modern ini dengan demikian memberikan antitesis terhadap hipotesis pasar efisiensi dan menganggap  harga pasar kurang dipengaruhi oleh data fundamental daripada oleh psikologi pelaku pasar.Â