Pada metode dilema Kohlberg dan penerapannya dalam praktik. Psikolog dan pendidik Amerika Lawrence Kohlberg menganjurkan pendekatan genetik struktural menurut Piaget. Dengan latar belakang model perkembangan kognitif ini, Â berasumsi manusia adalah makhluk yang mengetahui dan merefleksikan diri.Â
Berpikir berkembang sesuai dalam menghadapi lingkungan. Hambatan dan masalah di lingkungan seseorang adalah rangsangan untuk mengubah pendekatan spiritual dan dengan demikian meningkatkan pemikiran. "Tugas utama pengasuhan adalah untuk merangsang pengalaman moral dan proses pengolahan dan memudahkan anak untuk memajukan perkembangannya sendiri." Â
Apa makna dan kata kunci "moralitas"?; Moralitas, [a] Sistem moral dan norma dalam suatu masyarakat [b] Â Moral, penggunaan narasi [c] Suasana hati, semangat, kemauan untuk bekerja. Â Kata "moralitas" berasal dari bahasa Latin (mos; moris) dan dalam terjemahannya berarti "adat", "kebiasaan" atau "watak".Â
Dengan demikian, dengan moralitas seseorang memahami apa yang "moral", yaitu apa yang menjadi milik dirinya sendiri sehingga koeksistensi dengan orang lain dimungkinkan. Para pakar  menghubungkan konsep moralitas dengan koeksistensi individu dalam masyarakat: "Di mana kesejahteraan orang tergantung pada perilaku orang lain, kita memasuki ranah moralitas.
Atau dalam pengertian tradisional, moralitas dipahami sebagai nilai, peraturan, dan tindakan yang berlaku bagi masyarakat tertentu. Pemahaman ini tidak membedakan antara konvensi sosial (misalnya anak-anak harus sopan) dan ide-ide tentang apa kehidupan yang baik atau apa yang secara moral penting (misalnya mengatakan yang sebenarnya, tidak berbohong).Â
Dengan demikian, sebagai istilah umum, moralitas mencakup nilai-nilai tertentu, aturan dan tindakan yang dihasilkan. Definisi berikut memperkenalkan konsep "norma" untuk mendefinisikan moralitas:
"Istilah untuk sistem aturan, norma dan nilai moral yang kompleks yang mempengaruhi perilaku sosial manusia dan yang membentuk dasar masyarakat. Dalam setiap masyarakat terdapat aturan perilaku (rules) yang berlaku bagi anggotanya. Apakah suatu perilaku tertentu bermoral atau tidak dinilai berdasarkan persetujuan atau penyimpangan (lihat penyimpangan) dari aturan-aturan ini.
Poin-poin penting dari definisi moral sekarang harus diringkas lagi. Teori-teori dari penelitian yang mendekati konsep moralitas dari perspektif yang berbeda tidak disebutkan dalam pendahuluan ini, karena ini akan membawa terlalu jauh di sini. Misalnya memastikan saling menghormati (kesetaraan)" dan di sisi lain "memastikan solidaritas".
Menurut Kohlberg, perkembangan moral terjadi dalam 6 tahap. Level-level tersebut menggambarkan struktur kognitif yang semakin terdiferensiasi dan komprehensif. Khususnya dalam perspektif sosial, perspektif tersebut harus diperluas dari individu (tingkat pra-konvensional) melalui kelompok (tingkat konvensional) ke masyarakat umum yang ideal (tingkat pasca-konvensional). Seperti yang  pada Gambar 1 utama tulisan Kompasiana ini, ada 2 level pada masing-masing dari 3 level yang berbeda ini, dengan level kedua yang lebih maju.
"Teori Kohlberg tentang perkembangan kesadaran moral didasarkan pada asumsi dasar Piaget tentang paralelisme kognitif-afektif, yaitu kesetaraan struktural antara pengetahuan moral dan kemauan." Menurut makna kognitif berarti dalam konteks ini  perkembangan pemikiran moral termasuk perkembangan kognitif. Istilah "kognitif" mengacu pada "yang disebut. proses internal seperti berpikir, mengingat, mempersepsi, belajar, menalar, dll, yang umumnya disebut sebagai 'rasional' dan yang sering dikontraskan dengan emosional dan kehendak."