Pertanyaan tentang tingkat kedekatan teori Schutz dengan pandangan  Husserl patut mendapat perhatian khusus. Dia menggunakan seluruh rangkaian konsep fenomenologi  Husserl. Namun demikian, apakah dia menjauh dari mereka?  Husserl berusaha keras untuk menciptakan fenomenologi transendental. Dia sangat dipengaruhi oleh filsafat Kant dengan fokus pada prinsip-prinsip apriori. Di jalan ini, ia gagal mencapai kesuksesan yang nyata. Posisi Schutz lebih konstruktivis. Penting baginya untuk menunjukkan bagaimana institusi pengetahuan berkembang selangkah demi selangkah. Menurut pendapat kami, Schutz bukanlah pendiri sosiologi fenomenologis transendental, tetapi sosiologi fenomenologis konstruktivis. Judul satu-satunya monograf oleh  Schutz, yang diterbitkan semasa hidupnya, "The Semantic Construction of the Social World. An Introduction to Understanding Sociology"  sangat indikatif. Kecenderungan konstruktivis tampak jelas dalam karyanya.
Perbedaan esensial kedua antara Schutz dan Husserl adalah dalam memahami sifat idealisasi. Husserl, yang menyatakan krisis ilmu pengetahuan, dengan tajam mengkritik institusi abstraksi, yang tidak memiliki kelengkapan vital. Schutz tidak memiliki kritik ini. Dia menganggap idealisasi justru sebagai abstraksi, dan sebagai konstruksi yang diperlukan. Secara ilmiah, mereka sangat relevan, karena mereka mengungkapkan esensi pengetahuan ilmiah. Siapa yang lebih unggul keduanya?, Husserl atau Schutz; Menurut pendapat simpulan sementara Husserl, seorang kritikus, bukan penganut teori abstraks
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI