Grounded theory atau 'pembentukan teori berada pada objek', demikian sebutan yang tepat dalam bahasa Jerman, mewakili jembatan ini, karena teori terbentuk langsung dari penelitian empiris dan oleh karena itu mendekati kenyataan. Hal yang sama berlaku untuk prinsip  Merton. Di sini sesuatu ditemukan melalui pengamatan kebetulan, yang sama sekali bukan tujuan awal penyelidikan. Ini kebetulan 'baru' ternyata menjadi penemuan mengejutkan pada analisis yang cermat. Grounded Theory tidak ingin menemukan 'kejutan' ini secara kebetulan tetapi secara metodis. Metode Grounded Theory adalah tentang penemuan kondisi 'pencipta teori' yang tidak disengaja ini.
Simpulannya Grounded Theory adalah metode atau metodologi penelitian kualitatif yang menggunakan serangkaian prosedur sistematis untuk subjek yang diturunkan secara induktif /empiris berada pada teori suatu fenomena untuk dikembangkan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H