Memori kolektif Tragedi Trisakti
Adalah "memori kolektif", tepat hari ini tanggal 12 Mei 2021 atau tepat 23 tahun lalu tepatnya 21 Mei 1998 adalah hari Reformasi Indonesia. Sejarah baru dalam peradaban Indonesia untuk perjuangan Martabat Manusia, demokrasi, dan keadilan sosial.
Memori adalah cermin masa kini. Bagaimana kita menghadapi masa lalu ditentukan oleh pengalaman dan minat saat ini, perselisihan tentang monumen atau isi hari peringatan adalah contoh nyata dari hal ini. Setiap budaya mengembangkan bentuk ingatan tertentu, dari pemujaan orang mati hingga hari peringatan tertentu, monumen dan kronik hingga sejarah modern. Unsur-unsur budaya  dapat ditemukan di berbagai bidang masa kini: dalam sains, sastra dan seni, dalam kehidupan masyarakat, dalam ekspresi politik.
Seri "Bentuk Memori Kolektif " bertujuan untuk merekonstruksi sejarah memori dari jaman dahulu hingga reformasi tahun 21 Mei 1998. Ini termasuk kerangka sosial mengingat serta pengalaman waktu, persaingan dan klaim hegemoni budaya memori yang berbeda, kepentingan kelompok sosial dalam bentuk dan isi memori tertentu serta peran memori, gambar sejarah, dalam politik. Â
Dia adalah kedalaman sejarah, serial ini mengangkat masalah masa depan: ingatan dengan kekuatan formatifnya untuk cara berpikir, mentalitas, dan sikap spiritual individu, dan masyarakat untuk NKRI.  Peritiwa 12 Mei 1998 lalu atau 23 tahun lalu adalah ketika kita biasanya berbicara tentang ingatan, yang dimaksudkan adalah mengingat sesuatu yang dialami oleh bangsa Indonesia. Memori sejarah terus berkembang,  dan terutama ingin memvisualisasikan masa lalu yang tidak dapat dialami secara pribadi maupun  proses kewaspadaan yang dilembagakan yang mengarah atau harus mengarah pada ingatan kolektif.
Hendriawan Sie (Fakultas Ekonomi), Hafidhin Royan (Teknik Sipil), dan Hery Hartanto (Teknologi Industri), Elang Mulia Lesmana [Teknik Arsitektur] pada hari ini semua tidak pernah meninggal, kalian semua adalah symbol Dewa waktu atau Cronus terdapat pada Theogoni adalah ada dan abadi dalam sejarah penting Nilai Kebangsaan Indonesia.Â
Dan disinliah hakekat peringatan 12 Mei 1998 sebagai tonggak awal reformasi di Indonesia, memperjuangkan Nalar, Budi, dan Martabat manusia. Para pahlawan Reformasi adalah  "labirin keheningan" untuk membekukan waktu bahwa  martabat manusia, demokari akal sehat adalah bersifat niscaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H